Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Budidaya dan Manfaat Kumis Kucing Sebagai Apotek Hidup

16 Maret 2024   22:42 Diperbarui: 16 Maret 2024   22:45 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bunga Kumis Kucing, eksotis namun sering diabaikan kehadirannya, padahal banyak bermanfaat (dokpri)

Pernah dengar atau mungkin punya koleksi kumis kucing?  Tetapi  yang dimaksud di sini adalah jenis tanaman. Bukan kumisnya si kucing atau kumis lainnya.

Nah, tanaman kumis kucing ini ternyata banyak manfaatnya. Sudah digunakan sejak zaman dahulu.

Tanaman bernama ilmiah Orthosiphon aristatus ini  tak sekedar sekedar dijadikan tanaman hias. Akan tetapi sering digunakan untuk kesehatan, menjadi tanaman apotek hidup.

Budidaya Kumis Kucing itu Gampang

Tanaman Kumis kucing berbatang tegak dan basah. Di Indonesia, tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di semua tempat.

Adapun morfologi tanaman Kumis kucing adalah sebagai berikut.

1. Akar. Akar kumis kucing berkembang baik di tanah yang lembab dan subur. Akarnya bisa tumbuh cukup besar dan kuat untuk menopang tanaman tersebut.

2. Batang. Tanaman kumis kucing memiliki batang tegak dengan cabang-cabang yang tumbuh subur. Batangnya berwarna hijau dan kuat.

3. Daun. Daun kumis kucing memiliki bentuk oval-lanset dengan ujung runcing dan tepi bergelombang. Daunnya bertangkai panjang dan tersusun berlawanan.

4. Bunga. Bunga kumis kucing terdapat dalam kelompok-kelompok yang menarik dengan warna putih atau ungu muda. Bunganya berbentuk tabung panjang dan muncul dari ketiak daun.

5. Buah. Buah kumis kucing berupa kapsul kecil yang berisi biji-bijian. Buahnya muncul setelah bunga mekar dan matang dalam rentang waktu tertentu.

Di emperan pun kumis kucing tumbuh subur (dokpri)
Di emperan pun kumis kucing tumbuh subur (dokpri)

Meskipun kumis kucing mudah tumbuh, seorang pembudidaya perlu memperhatikan tahapan penanaman, perawatan hingga panen agar bisa mendapatkan hasil yang optimal.

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti untuk menanam kumis kucing di halaman atau pot tanaman Anda.

  • Pemilihan lokasi. Pilih lokasi yang mendapat sinar matahari cukup dan memiliki tanah yang subur, gembur, dan dapat mengalir air dengan baik.
  • Persiapan Tanah. Siapkan tanah dengan mencampurkan kompos atau pupuk organik ke dalamnya. Pastikan pH tanah berkisar antara 6-7, yang merupakan kondisi ideal untuk tanaman kumis kucing.
  • Penanaman bibit atau benih. Jika menggunakan bibit tanaman kumis kucing, tanam bibit tersebut dengan kedalaman yang cukup di tanah yang telah disiapkan. Jika menggunakan biji, taburkan biji-biji tersebut di permukaan tanah dan tutup dengan lapisan tipis tanah.
  • Penyiraman. Berikan air secukupnya setelah menanam bibit atau menaburkan biji. Pastikan tanah tetap lembab tapi tidak tergenang air.
  • Perawatan. Setelah tanaman mulai tumbuh, berikan pupuk organik secara rutin untuk memastikan pertumbuhan yang sehat. Singkirkan gulma yang mengganggu pertumbuhan tanaman kumis kucing.
  • Pemangkasan. Pemangkasan dapat dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman kumis kucing. Potong bagian tanaman yang sudah tua atau tidak sehat secara teratur.
  • Panen. Daun kumis kucing dapat dipanen setelah tanaman mencapai ukuran yang cukup besar. Panenlah daun dengan hati-hati agar tanaman tetap tumbuh subur.

Dengan perawatan yang tepat, Anda dapat menikmati keindahan serta manfaat kesehatan dari tanaman kumis kucing di halaman atau pot tanaman. 

Daun tua dan daun muda kumis kucing, sering dimanfaatkan untuk pengobatan alternatif (dokpri)
Daun tua dan daun muda kumis kucing, sering dimanfaatkan untuk pengobatan alternatif (dokpri)

Pemanfaatan Tanaman Kumis Kucing

Kumis kucing telah lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Diwariskan secara turun-temurun untuk mengobati beberapa penyakit.

Karena memiliki banyak manfaat maka kumis kucing sering menjadi koleksi apotek hidup di setiap rumah tangga. 

Kumis kucing dikenal sebagai tanaman herbal yang sering digunakan sebagai obat alternatif dalam pengobatan tradisional. Beberapa manfaat kumis kucing sebagai obat alternatif adalah sebagai berikut.

 1. Diuretik alami

Kumis kucing memiliki sifat diuretik yang dapat membantu meningkatkan produksi urin, sehingga membantu membersihkan ginjal dan kandung kemih dari racun dan sisa metabolisme.

 2. Menurunkan tekanan darah

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kumis kucing dapat membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

3. Antiinflamasi

Kumis kucing juga memiliki sifat antiinflamasi yang kemungkinan dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh.

4. Antioksidan

Tanaman kumis kucing mengandung senyawa-senyawa antioksidan yang dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh.

5. Menjawab sistem pencernaan

Kumis kucing juga digunakan dalam pengobatan tradisional untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan.

Namun, penting untuk dicatat bahwa manfaat kumis kucing sebagai obat alternatif masih memerlukan lebih banyak penelitian ilmiah untuk memastikan keefektifannya. 

Selalu konsultasikan dengan ahli pengobatan atau tenaga medis sebelum menggunakan kumis kucing sebagai obat alternatif, terutama jika  sedang dalam pengobatan medis atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Tanaman kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk pengobatan, pengolahannya dengan cara direbus (dok foto: sajiansedap.grid.id)
Tanaman kumis kucing dapat dimanfaatkan untuk pengobatan, pengolahannya dengan cara direbus (dok foto: sajiansedap.grid.id)

Referensi
1.  https://agrotek.id/cara-budidaya-tanaman-kumis-kucing/
2. https://www.gooddoctor.co.id/hidup-sehat/obat/manfaat-daun-kumis-kucing/***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun