Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Gentong Babi dalam Pemilu, Nyata tapi Sulit Dijerat

23 Februari 2024   06:12 Diperbarui: 23 Februari 2024   10:09 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggalakkan kesadaran etika politik di kalangan para politisi, partai politik, dan kandidat agar menjunjung tinggi integritas dan moralitas dalam berpolitik.

7. Penegakan Hukum yang Tegas

Memastikan penegakan hukum yang tegas terhadap praktik politik gentong babi melalui lembaga penegak hukum yang independen dan kuat.

8. Partisipasi Pemilih

Mendorong  partisipasi aktif pemilih dalam proses pemilihan umum dan memberikan informasi yang jelas mengenai hak dan tanggung jawab mereka sebagai pemilih.

Seeruan moral mahasiswa terkait pemberantasan praktik korupsi patut didukung (dok foto: news.okezone.com)
Seeruan moral mahasiswa terkait pemberantasan praktik korupsi patut didukung (dok foto: news.okezone.com)

Setiap langkah ini memerlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga penegak hukum, masyarakat sipil, dan media untuk menciptakan lingkungan politik yang bersih, transparan, dan adil.

Jika tidak, maka praktik politik gentong babi akan terus dilaksanakan dengan menggunakan uang publik untuk tujuan dan penetingan pelakunya.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun