Pelaku korupsi cenderung menggunakan berbagai cara. Mereka biasanya menyembunyikan jejak atau mempengaruhi proses hukum dengan kekuasaannya.Â
Pelaku politik gentong babi ini mungkin melakukan pemalsuan dokumen. Juga memberikan suap atau gratifikasi kepada pihak-pihak terkait, atau bahkan menghilangkan bukti-bukti secara fisik.Â
Selain itu, sistem hukum di beberapa negara mungkin rentan terhadap korupsi atau tekanan politik. karena itu, sulit untuk menindak pelaku politik gentong babi.
Pada beberapa kasus, para pelaku politik gentong babi dapat menggunakan jabatan atau kekuasaan. Â Mereka menghambat proses penyelidikan dan pengadilan.
Dalam kondisi seperti ini, sulit bagi pihak berwajib untuk mengumpulkan bukti yang cukup kuat agar menuntut mereka secara hukum.Â
Kerjasama Memutus Praktik Politik Gentong Babi
Untuk memutus praktik politik gentong babi, diperlukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak.
Pihak-pihak utama yang diharapkan untuk berkomitmen adalah pemerintah dan lembaga penegak hukum. Termasuk pula masyarakat sipil, dan pemilih.Â
Berikut adalah beberapa cara untuk memutus praktik politik gentong babi dalam penyelenggaraan Pemilu atau Pemilihan Kepala Daerah.
1. Transparansi dan AkuntabilitasÂ
Mendorong transparansi dalam keuangan kampanye politik. Juga akses informasi publik mengenai dana dan sumbangan yang diterima oleh kandidat dan partai politik.