Program lainnya, pelatihan bagi peneliti muda, khusus untuk bidang sosial di NTT selama dua kslim program ini dilakukan dengan menggandeng Toyota Foundation, Jepang.Â
Pada Pileg dan Pilpres yang dilakukan secara langsung, CEIA juga aktif mengedukasi masyarakat dengan beberapa lembaga dengan nama konsorsium C for VICO yang didanai oleh Uni Eropa.
Beberapa program lainnya masih dikerjakan bersama-sama, lalu tahun 2007, CEIA menjadi vakum dan anak-anak muda mengakses kesempatan lain.
Hal paling menyenangkan saat menjadi staf Dr. Ignas Kleden, adalah sebagai berikut:
1. Ia tidak merasa lebih mampu. Setiap staf diberi kesempatan untuk menjadi program leader dan Dr. Ignas akan mendengar dan mengikuti apa yang telah disepakati dalam rapat.
2. Pembimbing andal. Setiap program leader harus mampu membuat proposal yang sesuai dengan "gaya" donatur.Â
Setelah proposal dibuat oleh program leader, maka tahap selanjutnya adalah melihat bersama keseluruhan program.Â
Ketika ada sesuatu yang kurang pas, pak Ignas akan menanyakan maksudnya, lalu menawarkan perubahan konsepnya.Â
3. Mengajarkan staf untuk berpikir rasional. Setiap apa yang dikemukan, baik secara lisan maupun tulisan haruslah rasional. Tidak boleh asal ingin tampil beda.
4. Suka membagi pengalaman. Biasanya, sore hari adalah saat yang tepat untuk berdiskusi secara bebas.Â
Ada ruangan diskusi bebas yang biasa kami gunakan. Ya, sambil minum kopi dan menunggu jalanan berkurang macetnya.