Hampir semua orang pernah merasakan buah sukun atau Artocarpus artilis dalam berbagai makanan olahan. Bisa dinikmati dalam produk kripik dengan aneka rasa, yaitu rasa original, manis, dan pedas. Atau aneka cake yang sangat enak.
Selain itu,  juga bisa dinikmati dalam bentuk direbus, dibuat  kolak atau makanan olahan lain.  Disesuaikan dengan selera para penikmat.
Selain menjadi sumber pangan yang bergizi dan lezat, sukun juga memiliki manfaat lain. Daun sukun dapat dijadikan sebagai minuman herbal seperti daun teh.
Daun sukun juga terlihat indah dengan percabangan dan buah yang tersebar di seluruh bagian tanaman. Terlihat indah jika ditata dengan baik.
Daunnya yang rindang, sering dijadikan sebagai tempat bermain bagi anak-anak. Bahkan ada keluarga yang sengaja membuat tempat duduk atau ayunan di bawah pohon sukun nan rindang. Menjadi tempat bersenda gurau anggota keluarga di kala bersantai bersama.Â
Kandungan Gizi Buah Sukun
Selain dapat dimanfaatkan sebagai makanan pokok, buah sukun mengandung gizi bagi tubuh kita.Â
Edison dan Prama Yufdy menyajikan tabel perbandingan komposisi gizi buah sukun dan pangan lainnya dalam repository.pertanian.go.id sebagai berikut.
Teknik Memperbanyak Sukun Metode Sungkup
Metode sungkup sudah biasa digunakan petani dalam memperbanyak tanaman sukun dari akarnya.
Teknik ini termasuk propagasi tanaman yang umumnya dipakai untuk menumbuhkan sukun yang baru dimana tanaman baru tersebut akan tumbuh dan berkembang mengikuti sifat tanaman induknya.
Pada dasarnya, metode untuk stek akar sama prinsipnya dengan stek pada ranting atau batang tanaman. Perbedaannya adalah bagian mana yang disetek dan ditanam.Â
Langkah-langkah melakukan stek akar dengan menggunakan metode sungkup pada tanaman sukun adalah sebagai berikut.
Memotong Akar
Akar yang telah diambil, dipotong-potong. Lebih kurang sepanjang 10 cm. Hal yang perlu diperhatikan adalah posisi bagian atas dan bawah akar tanaman.
Bagian atas dan bawah seringkali sulit dibedakan sebab ukurannya hampir tidak ada perbedaan. Bagian atas dan bawah akar perlu diperhatikan agar akar tidak tumbuh terbalik.
Akar tanaman yang sudah dipotong lalu dibersihkan. Kemudian direndam di dalam ZPT atau zat pengatur tumbuh. Perendaman dilakulan selama lebih kurang 2 jam.
Menyiapkan Media TanamÂ
Tahap selanjutnya adalah menyiapkan media tanam. termasuk menyiapkan pot, plastik transparansi, dan tali rafia.Â
Akar yang telah dipotong dan direndam dengan ZPT, kemudian ditancapkam atau ditanam di dalam pot yang terlebih dahulu diisi dengan campuran media tanah dan pupuk kompos.
Menanam AkarÂ
Potongan akar yang telah disiapkan ditancapkan dalam satu pot seperti bak plastik dan ditanam berdekatan.Â
Selanjutnya, akar-akar yang telah ditancapkan itu disiram dengan air secukupnya. Kemudian ditutup dengan plastik transparan yang telah disiapkan. Pinggir plastik diikat dengan tali rafia pada bambu sebagai pegangan.Â
Pemberian penutup plastik adalah dengan maksud untuk menjaga kelembaban. Selain itu, juga untuk merangsang pertumbuhan tunas pada stek akar tanaman.
Tahap Perawatan dan Penyiraman
Selama perawatan, tidak ada hal khusus yang perlu dilakukan. Â Kegiatan yang perlu dilakukan adalah menyiram media tanam secara teratur agar mempertahankan kelembaban media.Â
Biasanya, tunas mulai muncul pada beberapa potongan stek akar pada umur 28 hari. Lalu muncul juga akar-akar tanaman yang muda dan sebesar lidi.Â
Tanaman yang sudah berakar dan bertunas, sudah dapat dipindahkan ke polibag untuk dirawat lebih lanjut. Saat memindahkan tanaman, agar berhati-hati sehingga akar muda dan pucuk yang telah tumbuh tanaman tidak patah atau rusak.Â
Demikianlah cara memperbanyak sukun dengan stek akar metode sungkup. Mudah kan melakukannya? Â Ayo, miliki tanaman sukun dengan membuat bibit sendiri.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H