Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Bertanam Sayur Sepanjang Musim El Nino, Dapat Reward Lada Perdu

8 Januari 2024   18:07 Diperbarui: 8 Januari 2024   19:11 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertanam cabe pada polibag (dokpri)

Ibu-ibu di Gunung Katun ternyata mampu menerapkan model pertanian sederhana. Sekalipun kesulitan air, mereka tetapi bertanam sayuran dan memelihara ikan dan ternak ayam. Berikut prinsip kerja para ibu penerima Lada Perdu Award.

1. Tanam bertahap dan sedikit saja.  Beberapa benih sayuran seperti kangkung, bayam dan sawi ditanam di wadah bekas secara bertahap. 

Wadah bekas dimaksud adalah ember bocor, waskom, atau karung bekas. Benih kangkung, bayam, dan caisin ditabur merata di wadah tersebut. 

Agar tanaman tidak dicekam panas dan terik matahari, mereka menempatkan wadah di bawah tanah yang diberi paranet alam.

Ada juga yang ditempatkan di samping rumah sehingga hanya mendapatkan sinar matahari di pagi hari.

Dua -tiga minggu kemudian mereka pun bisa panen tanaman sayuran dalam pot. Agar panen terus-menerus, para ibu menabur benih 4-5 kali setiap bulan.

Bertanam cabe pada polibag (dokpri)
Bertanam cabe pada polibag (dokpri)

2. Fokus pada sayuran yang tahan terhadap kekeringan. Selain menanam sayuran cepat panen, para ibu juga bertanam sayuran lain seperti terong, tomat, kecipir, dan cabe.

Tanaman ini dapat berbuah berulang kali dan lumayan bertahan terhadap panas matahari. 

3. Memanfaatkan sisa air. Salah satu alasan tanaman ditempatkan di samping rumah adalah memudahkan para ibu menyiramnya. 

Ibu-ibu ini sudah memanfaatkan air cucian beras dan cucian sayuran atau lauk yang akan dimasak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun