Pelaku KDRT cenderung menggunakan manipulasi emosional untuk mengontrol korban. Ini bisa berupa mengancam untuk melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri jika korban tidak mengikuti keinginan pelaku, atau mengkritik korban secara terus-menerus sehingga korban kehilangan rasa percaya diri.
 Pemantauan dan Penyadapan
Pelaku KDRT mungkin secara rahasia memantau aktivitas korban, seperti membaca pesan teks atau email mereka, atau melacak lokasi mereka melalui perangkat seluler atau GPS. Mereka juga bisa secara konstan memeriksa riwayat panggilan telepon korban.
 Kekerasan Seksual
Salah satu aspek KDRT yang kurang diketahui adalah kekerasan seksual. Pelaku mungkin memaksa korban untuk melakukan perilaku seksual yang tidak diinginkan atau menggunakan ancaman untuk memaksa korban berhubungan seksual.
Kekerasan seksual menyangkut tindakan menyimpang yang dilakukan secara paksa atau tanpa persetujuan. Termasuk di dalamnya adalah pemerkosaan, pelecehan seksual, atau pemaksaan dalam melakukan tindakan seksual tertentu.
Tips Penanganan KDRT
Jika Anda mengetahui adanya kasus KDRT atau memiliki kekhawatiran tentang seseorang yang mungkin menjadi korban, penting untuk melaporkannya ke pihak yang berwenang.
Jika tidak, usahakan untuk menyediakan dukungan kepada korban agar mereka dapat mencari bantuan yang tepat dan menjaga keamanan dan keselamatan mereka.
Penanganan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) melibatkan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan korban dan memberikan bantuan yang diperlukan.Â