KDRT atau domestic violence adalah kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal. Kekerasan ini banyak terjadi dalam relasi personal, dimana pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat oleh korban, misalnya tindak kekerasan  suami terhadap istri, ayah terhadap anak, paman terhadap keponakan, kakek terhadap cucu (Komnas Perempuan).Â
Korban kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT, dapat saja dialami oleh setiap orang. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Â Dan pelaku kekerasan pun seringkali dipraktikkan oleh orang-orang dekat.Â
Bisa dilakukan oleh suami kepada isteri, Â orang tua terhadap anak, atau majikan kepada pembantu. Bahkan oleh seorang kekaasih kepada pacarnya.Â
Beberapa Faktor Penyebab KDRT
Tindakan kekerasan dalam rumah tangga dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Setiap situasi dapat memiliki penyebab yang berbeda.Â
Berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang melakukan tindakan kekerasan dalam rumah tangga, yaitu dari orang yang dikenal dengan baik.Â
1. Masalah kontrol dan dominasi. Orang yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga mungkin mengalami kebutuhan untuk mendominasi dan mengendalikan pasangan atau anggota keluarga lainnya.Â
2. Ketidakmampuan mengelola emosi. Kekerasan dalam rumah tangga juga bisa disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk mengelola emosi negatif seperti kemarahan, frustrasi, atau rasa tidak berdaya.
3. Pengaruh lingkungan dan budaya. Budaya yang mendukung kekerasan, ketidaksetaraan gender, atau pandangan bahwa kekerasan adalah cara yang sah untuk menyelesaikan konflik dapat mempengaruhi tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
4. Riwayat masa kecil yang traumatis. Seseorang yang memiliki pengalaman traumatis selama masa kecil, seperti menjadi korban kekerasan atau pengabaian, mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk melakukan kekerasan dalam hubungan dewasa.
5. Penyalahgunaan zat. Penggunaan zat-zat terlarang atau alkohol dapat mengurangi pengendalian diri seseorang dan meningkatkan risiko terjadinya kekerasan.
6. Masalah kesehatan mental. Gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, atau gangguan kepribadian bisa menjadi faktor pemicu tindakan kekerasan dalam rumah tangga.
Kiat Mencegah KDRT
Mencegah kekerasan dalam rumah tangga adalah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis bagi semua anggota keluarga. Berikut ini adalah beberapa kiat yang dapat membantu mencegah kekerasan dalam rumah tangga:
Komunikasi yang efektif
Hal penting yang perlu dilakukan adalah menjalin komunikasi yang terbuka dan jujur di antara semua anggota keluarga.Perlu penanaman sikap dan perilaku untuk saling mendengar, memahami, dan menghargai perasaan satu sama lain. Orang ua adalah pembimbing utama dalam menjalankan komunikasi ini.
Pendidikan tentang kesetaraan gender
Perlu membekali nilai-nilai kesetaraan gender kepada anak-anak sejak dini. Tumbuhkan rasa saling menghormati, saling mendukung, dan menolak segala bentuk diskriminasi. Tidak ada perlakuan istimewa kepada salah satu annggota keluarga yang mana dapat menjurus pada ketidakadilan dalam keluarga.Â
Pendidikan keterampilan pengelolaan emosi
Perlu juga untuk mengajarkan anggota keluarga, terutama anak-anak, tentang cara mengenali dan mengelola emosi mereka dengan baik. Bantu mereka untuk mengatasi konflik tanpa kekerasan fisik atau verbal.
Perencanaan keluarga yang sehat
Suami dan isteri perlu membicarakan bersama tentang tujuan dan harapan bersama dalam keluarga. Perencanaan yang baik dapat mengurangi stres dan meminimalkan sumber konflik.
Membangun kebiasaan positif
Menciptakan rutinitas yang positif dan seimbang dalam keluarga seperti berolahraga bersama, makan bersama, atau melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama merupakan sesuatu yang sangat baik. Hal ini dapat memperkuat kedekatan dan saling pengertian di antara anggota keluarga.
Mendukung kesehatan mental dan fisik
Perlu memberikan perhatian pada kesehatan mental dan fisik anggota keluarga. Sediakan dukungan dan bantuan jika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan emosional atau masalah kesehatan.
Mengajukan bantuan
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami kekerasan dalam rumah tangga, jangan ragu untuk mencari bantuan. Bicarakan dengan orang terpercaya seperti teman, kerabat, atau pihak yang berwenang yang dapat memberikan dukungan dan nasihat yang tepat.
Perlu diingat bahwa setiap situasi dapat berbeda dan solusi yang efektif pun bisa berbeda pula. Jika Anda atau orang lain berada dalam bahaya, segeralah mencari bantuan darurat atau hubungi hotline kekerasan dalam rumah tangga di negara Anda.
Demikianlah beberapa kiat sederhana namun lumayan sulit untuk diterapkan agar menghindari potensi KDRT di dalam keluarga atau terhadap orang-orang tersayang kita.
Referensi:Â https://www.komnasperempuan.go.id/instrumen-modul-referensi-pemantauan-detail.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H