Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Butuh Sistem Parkir yang Aman dan Nyaman, Bukan Sekadar Legal

6 Desember 2023   04:18 Diperbarui: 8 Desember 2023   09:30 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mobil parkir semabarangan ditambah lagi ulah tukang parkir di pinggir jalan sangat mengganggu (dok foto: Jos Mantap/Youtube.com)

Parkir legal atau parkir ilegal alias parkir liar tidak bermasalah sepanjang perilaku tukang parkirnya tidak menyebalkan.  Bermasalah jika membuat pemilik kendaraan menjadi dongkol akibat ulah tukang parkir.

Jadi pengendara kendaraan sebenarnya lebih suka sistem perparkiran yang aman dan nyaman. Kalau hanya legal namun tidak tertib dan semrawutan, malahan membuat pengendara kendaraan merasa dongkol.

Paling sebel kalau mampir di toko di pinggir jalan. Saat parkir, tidak ad a tukang parkir. Waktu mau keluar, muncul tukang parkir. Nyebelin nggak?

Di gedung-gedung perkantoran, pusat bisnis dan hotel-hotel berbintang tentunya tidak pusing dengan sistem perparkiran. Sebab semuanya menyatu dalam pengelolaan manajemen mereka.

Cara personil memperlakukan pembawa kendaraan pun sesuai SOP. Ramah dan tidak menjengkelkan. Bahkan sistem perpakirkannya sudah otomatis, meminimalisir pemanfaatan tenaga kerja. 

Memang, ada perbedaan pengelolaan perparkiran di gedung-gedung besar. Berbeda dengan parkiran di toko kecil, pasar tradisional, kuliner pinggir jalan, dan tempat publik lain yang parkirannya tidak jelas, bahkan memberi peluang munculnya tukang parkir liar.

Model perparkiran di gedung-gedung biasanya bergantung pada ukuran, desain, dan tujuan gedung tersebut. Ada beberapa model perparkiran yang umum ditemui di gedung-gedung.

1. Parkir Lantai

Model ini biasa digunakan di gedung-gedung bertingkat dengan ruang parkir yang terletak di lantai-lantai dalam gedung. Pada setiap lantai, terdapat area parkir yang dilengkapi dengan garis-garis parkir dan tanda-tanda arah.

Mobil dapat naik ke lantai parkir melalui ram pemandu atau lift khusus. Pembawa mobil tinggal mengikuti tanda arah, lalu mencari tempat parkir yang ada tanpa diatur oleh tukang parkir di lokasi tersebut.

2. Parkir Basement

Seringkali gedung-gedung memiliki area parkir yang terletak di bawah tanah, yang disebut basement. Area parkir basement biasanya diakses melalui tangga, ram pemandu, atau lift. 

Model ini memungkinkan gedung untuk memiliki lebih banyak ruang di permukaan tanah untuk kebutuhan lainnya. Sebab setiap ruang itu sangat diperhitungkan agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Parkir di basement gedung (dok foto: madjongke.com)
Parkir di basement gedung (dok foto: madjongke.com)

3. Valet Parking

Beberapa gedung mungkin menawarkan layanan valet parking. Model ini didesain di mana pengemudi dapat menyerahkan kunci mobil kepada petugas dan mereka yang akan mencari tempat parkir yang sesuai. 

Model parkiran seperti ini biasanya digunakan di gedung-gedung yang memiliki lahan parkir yang terbatas. Bisa juga untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung.

4. Parkir Multi-Level Otomatis

Teknologi parkir multi-level otomatis semakin populer. Pada sistem ini, mobil masuk ke dalam bangunan parkir dan ditangani oleh peralatan otomatis yang mengarahkannya ke lokasi parkir yang tersedia menggunakan sistem mekanis atau robotik. 

Sistem parkir multi-level otomatis dapat mengoptimalkan penggunaan ruang dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari tempat parkir.

Portal Parkir  Otomatis (dok foto: sistemparkir.co.id)
Portal Parkir  Otomatis (dok foto: sistemparkir.co.id)

Selain itu, ada juga fasilitas tambahan dalam beberapa gedung parkir seperti CCTV untuk keamanan, penandaan parkir untuk memandu pengemudi. Juga ada sistem pembayaran otomatis, dan aksesibilitas yang ramah pengguna seperti lift dan jalan setapak yang nyaman.

Perlu diingat bahwa setiap gedung dapat memiliki aturan dan kebijakan tertentu terkait parkir, termasuk biaya parkir, kuota parkir, durasi parkir, dan kebijakan lainnya. 

Yang perlu dilakukan oleh pengunjung adalah membaca dan mengikuti petunjuk serta informasi yang tersedia di gedung tersebut ketika Anda menggunakan fasilitas parkirnya.

Kerugian Parkir yang Tidak Tertib

Selain perparkiran yang telah dikelola dengan baik, ada pula perparkiran yang dikelola dengan tidak tertib. Perparikran ini bisa berupa parkir legal dan ilegal atau parkir liar.

Berikut adalah beberapa kerugian dari parkir legal yang tidak tertib. Sering membuat pengendara, pejalan kaki, atau orang di sekitar menjadi tidak aman dan tidak nyaman. 

1. Kepadatan Lalulintas. Parkir yang tidak tertib dapat menyebabkan kepadatan lalulintas di sekitar area parkir. Jika kendaraan diparkir secara sembarangan di trotoar, jalan raya, atau tempat yang tidak disediakan secara resmi.

Akibat dari parkir yang tidak tertib ini adalah menghalangi arus lalulintas dan menyebabkan kemacetan.

Tukang parkir liar plus penyebrang jalan  yang bisa membahayakan pengendara (dok foto: hipwee.com)
Tukang parkir liar plus penyebrang jalan  yang bisa membahayakan pengendara (dok foto: hipwee.com)

2. Gangguan Keamanan. Parkir yang tidak tertib dapat menciptakan celah dalam sistem keamanan. Kendaraan yang diparkir secara sembarangan dapat menghalangi akses jalan bagi petugas keamanan.

Selain itu,  kondisi ini dapat menciptakan tempat yang sempurna untuk tindakan kriminal seperti pencurian mobil atau barang-barang di dalamnya.

3. Ketidaknyamanan Pengguna Jalan. Parkir yang tidak tertib dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan lainnya. Misalnya, jika kendaraan diparkir di trotoar, pejalan kaki harus berjalan di jalan raya yang bisa membahayakan keselamatan mereka.

4. Hilangnya Ruang Publik. Parkir yang tidak tertib dapat menyebabkan hilangnya ruang publik yang seharusnya digunakan untuk tujuan lain. Jika kendaraan diparkir secara sembarangan di taman, taman bermain, atau area publik lainnya, maka ruang tersebut tidak dapat dinikmati oleh masyarakat secara maksimal.

5. Kerugian Ekonomi. Parkir yang tidak tertib juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi. Jika kendaraan diparkir di tempat yang tidak semestinya, dapat mengganggu aktivitas bisnis di sekitarnya. 

Misalnya, jika kendaraan diparkir di depan toko-toko atau restoran, dapat menghalangi akses pelanggan dan berpotensi mengurangi pendapatan bisnis tersebut.

6. Pelanggaran Hukum dan Denda. Parkir yang tidak tertib dapat mengakibatkan pelanggaran hukum dan denda. Memarkirkan kendaraan di tempat yang tidak semestinya biasanya melanggar peraturan lalulintas dan dapat dikenakan denda atau sanksi sesuai dengan aturan setempat.

7. Kurangnya Aksesibilitas. Jika parkir tidak tertib, bisa sulit bagi orang dengan kebutuhan khusus untuk mengakses gedung atau fasilitas. Misalnya, jika kendaraan parkir di tempat yang ditujukan untuk aksesibilitas difabel, hal ini dapat menghambat mobilitas mereka dan menghancurkan kemandirian mereka.

Tukang parkir legal milik Pemda (dok foto: boombastis.com)
Tukang parkir legal milik Pemda (dok foto: boombastis.com)
Oleh karena itu, penting untuk mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku saat memarkir kendaraan. Ini akan membantu menjaga ketertiban lalu lintas, keamanan, dan kenyamanan bagi semua pengguna jalan.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun