3. Komite Sekolah dari luar.
Lucunya lagi, ketua komite bukan diangkat dari orang tua atau wali peserta didik. Dari luar.
Padahal kalau mau dilihat, tokoh oendidikan pun tidak. Entahlah kenapa sering kali terjado.Â
4. Tidak ada program yang jelas.
Sejatinya, ada pertemuan reguler antara komite sekolah bersama orang tua dan gurum namun otu jarang terjadi.
Salah satu sebabnya ya tidak ada program dari komite sekolah. Mereka lebih sering menrima masulan dari sekolah dan diminta untuk ikut sosialisasi kepada orang tua atau wali murid.
Harapannya, ke depan perlu ada revitalisasi peran komite sekolah. Tidak sekedar menjadi stempel atau sekedar memenuhi ketentuan bahwa suatu sekolah harus memiliki Komite Sekolah. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H