Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Masak Pakai Kayu di Tungku: Kearifan Lokal Hemat Energi yang Mulai Dilupakan

6 November 2023   03:18 Diperbarui: 6 November 2023   06:24 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kearifan lokal memasak di tungku dengan api dengan memanfaatkan kayu, kini mulai ditinggalkan sekalipun di desa (dokpri)

Mengambil kayu api, sumber energi untuk memasak makanan (dokpri)
Mengambil kayu api, sumber energi untuk memasak makanan (dokpri)

Pemanfaatan kayu api termasuk hemat energi dan alami.  Selesai masak, api pun dipadamkan. Ketika diperlukan lagi, baru memasang perapian. Dahulu, rumah-rumah yang memerlukan penghangat juga memasang perapian namun hanya menggunakan beeberapa potong kayu saja.

Di siang hari, tidak ada yang menggunakan cahaya listrik. Sebab rumah cukup terang. Memanfaatkan sinar matahari untuk menerangi rumah, termasuk ketika untuk menjalankan aktifitas di dalam rumah. 

Ibu-ibu bisa menjahit pakaian, menggunakan mesin  jahit tangan atau kaki tanpa menghidupkan listrik sebab cukup banyak sinar yang masuk ke dalam rumah.

Lampu baru dinyalakan pada malam hari. Dan semua lampu dimatikan ketika seisi rumah tidur di malam hari. Mungkin memang terlihat sederhana, tetapi hemat energi di rumah memang telah dilakukan oleh mereka yang hidup di zaman old. 

Yuk! Kita Hemat Energi 

Selain fitur dan desain rumah itu sendiri, ada rumah yang diddesai  agar mendorong penghuninya untuk mengadopsi kebiasaan hemat energi sehari-hari.

Perilaku tersebut seperti mematikan peralatan listrik saat tidak digunakan, menggunakan pengatur waktu pada pemanas air, dan menggunakan alat-alat energi surya untuk mengisi daya perangkat elektronik.

Berikut beberapa contoh perilaku hemat energi yang dapat diterapkan di rumah.

1. Matikan lampu dan peralatan listrik saat tidak digunakan. Pastikan untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik seperti televisi, komputer, atau charger saat tidak digunakan. Meninggalkan peralatan dalam mode standby juga masih mengonsumsi daya listrik.

2. Gunakan lampu hemat energi atau LED. Ganti lampu pijar tradisional dengan lampu hemat energi atau lampu LED. Lampu ini menggunakan lebih sedikit energi dan memiliki masa pakai yang lebih lama.

3. Manfaatkan pencahayaan alami. Gunakan cahaya matahari sebanyak mungkin dengan membuka tirai atau jendela saat siang hari. Kurangi penggunaan lampu di ruangan yang sudah cukup terang secara alami.

4. Gunakan peralatan dapur hemat energi. Pilihlah peralatan dapur yang memiliki label energi rendah, seperti mesin cuci piring dan kulkas yang hemat energi. Hindari membuka oven atau kulkas terlalu sering, karena akan meningkatkan konsumsi energi.

Gunakan Lampu hemat energi atau LED di rumah bisa menghemat energi listrik (dok foto: hansutomo.com)
Gunakan Lampu hemat energi atau LED di rumah bisa menghemat energi listrik (dok foto: hansutomo.com)

Itulah beberapa hal yang perlu dilakukan di rumah dalam rangka menghemat energi listrik yang semakin hari semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di dalam rumah tangga.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun