Topik Pilihan Kolaborasi sering ditampilkan oleh admin Kompasiana. Namanya kolaborasi, ada yang bertanggung jawab untuk mengelola tema atau isu yang diangkat dalam Topik Pilihan.
Harapannya, bukan hanya menuai artikel-artikel terkait dengan tema atau isu yang ditawarkan. Tetapi bagi para penulis Kompasiana, adalah adanya tanggapan dari pemilik Topik Pilihan Kolaborasi.Â
Namun kenyataannya, akhir-akhir ini para pemilik Topik Pilihan Kolaborasi tak pernah muncul dan berinteraksi dengan para penulis Kompasiana yang begitu antusias untuk menanggapi  isu tersebut dalam berbagai tulisan.
Malahan, hanya sesama teman penulis Kompasiana yang saling berkunjung ke dinding yang disediakan. Memberi nilai dan menuliskan komentar berupa tanggapan atau sekedar motivasi bagi sang penulis.
Lantas kemanakah para pemilik Topik Pilihan Kolaborasi yang luar biasa ini? Saya pribadi mencoba  untuk berpikir positif saja. Kemungkinan terlalu sibuk.
Namun ada juga rasa kekhawatiran. Jangan-jangan artikel yang ditulis untuk menanggapi isu dalam Topik Pilihan Kolaborasi itu dianggap tidak terkait dengan tema yang dideskripsikan.Â
Akibatnya, pemilik Topik Pilihan Kolaborasi memilih diam, sebab diam itu emas. Barangkali.
Bisa jadi, juga karena setelah tulisannya masuk dalam Topik Pilihan Kolaborasi, sang pemilik lupa password akun di Kompasiana. Makanya tak bisa  masuk lagi.
Ya, tak dapat masuk lagi untuk menanggapi berbagai tulisan yang dikirim oleh Kompasianer dengab tagline tema Topik Pilihan Kolaborasi.
Andai ada tanggapan terhadap artikel, paling tidak Kompasianer bisa belajar dari para pemilik Topik Pilihan Kolaborasi yang dinilai Mumpuni sesuai isu yang diangkat.Â