Manajemen lahan pekarangan sangat penting dalam mendukung gizi keluarga. Dengan mengelola lahan pekarangan secara efektif, keluarga dapat memanfaatkannya untuk menghasilkan berbagai jenis makanan yang bergizi dan sehat.
Bagi keluarga yang memiliki pekarangan yang agak luas, maka pilihan jenis tanaman pangan lokal dapat dikombinasi dengan memelihara ikan di dalam empang. Kolam ikan ini, didesain sedemikian sehingga terintegrasi dengan tanaman yang dibudidayakan di pekarangan.Â
Bagaimana jika tidak ada pekarangan? Masih bisa kok mengusahakan tanaman dan juga memelihara ikan. Gunakan pot tanaman dan dijejer di sekitar pinggir tembok rumah. Juga dapat memanfaatkan tembok rumah untuk bertanam secara vertikal.
Tak punya lahan tetapi ingin memelihara ikan? Cobalah budidaya ikan dalam ember (budikdamber), kombinasi dengan tanaman kangkung secara sederhana. Satu ember kumbang, dapat memelihata 10 ekor lele. Jika punya 5 ember kumbang saja, kita sudah bisa memelihara 50 ekor ikan lele.Â
Di atas tutupan ember, kita dapat membuat lubang untuk bertanam sayuran. Yang gampang-gampang saja, seperti kangkung dan sawi. Saat ini, banyak sekali petunjuk terkait budikdamber. Mulai dari yang sangat sederhana hingga yang agak rumit.
Bagi yang tertarik, dapat mengikuti petunjuk yang budikdamber sederhana, memanfaatkan ikan dan tanaman kangkung bagi pemula dalam YouTube berikut.Â
Inti dari manajemen pekarangan atau pemanfaatan ruang sempit di rumah, kos, dan kontrakan adalah kreativitas. Dengan munculnya ide-ide kreatif, maka hasil yang ada dapat digunakan untuk mendukung gizi keluarga.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa manajemen lahan pekarangan dapat mendukung gizi keluarga, termasuk yang hanya memanfaatkan ruang sempit di sekitar rumah.Â
Ketersediaan makanan sehat
Dengan manajemen yang baik, Anda dapat menanam berbagai jenis pangan lokal seperti sayuran, buah-buahan, dan herba di lahan pekarangan.Â
Lahan pekarangan yang agak luas, juga dapat ditambahkan dengan budidaya ikan air tawar. Pilihannya bisa lele, patin, nila, mas, gurami, mujair, dan jenis lain yang disesuaikan dengan ketersediaan air.Â