Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Ganyong, Pangan Lokal yang Bisa Subtitusi Beras

8 Oktober 2023   07:33 Diperbarui: 9 Oktober 2023   06:34 853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umbi Ganyong dapat dibuat kue (dok foto: www.kibrispdr.org)


Sekedar informasi. Sewaktu kecil dan hidup di kampung, kami sudah mengenal yang namanya diversifikasi pangan. Pagi-pagi, diberi bubur nasi kacang hijau, ditambahkan sepotong labu dan sesendok makan ikan teri atau setengah telur rebus. Tergantung ketersediaan rajinnya ibu. 

Siang harinya, kami makan jagung rebus yang sering disebut jagung katemak. Masakan ini terdiri dari campuran biji jagung tua, kacang-kacangan, buah pepaya muda, bunga pepaya dan daun kelor. Lauknya cukup sepotong ikan. Itu pun jika ada. Biasanya cukup ada sambal sebagai teman makan siang.

Malam harinya barulah makanan pokoknya nasi. Ditambah sayuran dari kebun, sepotong lauk dan sambal asli yang bagi kami teras nikmat. Jadi sebenarnya, diversifikasi pangan adalah kearifan lokal yang sudah ada di Indonesia. Sayangnya, program beras nasional kemudian mengikis kearifan lokal tersebut.

Sudahkan Anda Mencoba Umbi Ganyong?

Jujur, saya baru makan umbi Ganyong alias Canna discolor setahun yang lalu, ketika berkunjung ke salah satu sahabat tani di Way Kanan, Lampung. Sajiannya pun sederhana saja waktu itu. 

Cukup direbus hingga matang lalu disediakan pula sambal sebagai temannya. Ya, dimakan sebagai camilan pengganti kue, teman minum kopi.

Perkedel umbi Ganyong (dok foto: www.cookpad.com)
Perkedel umbi Ganyong (dok foto: www.cookpad.com)

Namun sebenarnya umbi Ganyong dapat mensubtitusi beras. Umbi ini mengnadung karbohidrat dan mengenyangkan. Tentu saja harus dikonsumsi dengan sayuran dan lauk agar vitamin dan protein dapat terpenuhi.

Beberapa daerah mengenal Ganyong sebagai ubi pikul, buah tasbih, ganyol dan sinetra. Tanaman ini ditemukan tumbuh liar di kampung-kampung, di tegalan dan di hutan. 

Apabila ada yang berminat untuk budidaya, maka dapat menggunakan biji atau potongan umbinya. Disarankan menggunakan potongan umbi agar tetap menjaga kemurnian klonnya. 

Selain dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok, umbi Ganyong juga dapat diambil tepung patinya untuk dimanfaatkan dalam pembuatan produk makanan seperti kue dan bihun. Bahkan bisa diolah untuk produk makanan bayi dan dijadikan sebagai obat herbal. 

Dari data Direktorat Gizi Depkes RI (dalam Wikipedia.org), kita mengetahui nilai gizi yang dikandung oleh umbi Ganyong. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun