Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Timor Farm Nusantara Kembangkan Pertanian Organik Terpadu di Lahan Kering

3 Oktober 2023   14:00 Diperbarui: 3 Oktober 2023   14:05 1247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Timor Farm Nusantara di Desa Maukabatan, Kec. Biboki Anleu, Kab. TTU, NTT (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)

Komitmen kami adalah melakukan praktik pertanian ultra murah, mudah, dan sederhana; tidak bergantung pada pupuk dan pestisida; pengelolaan air yang efisien; memanfaatkan kearifan lokal; dan mengimplementasikan pelatihan dan edukasi bagi masyarakat (Sancho Marques, SP, MMA, penanggung jawab Timor Farm Nusantara).

Jadi kehadiran Timor Farm Nusantara bukan menjadi pesaing bagi petani-petani yang sudah hidup turun-temurun di daerah Timor. Namun menjadi mitra kerja. Masyarakat yang ingin mengembangkan pertanian dalam skala agribisnis, boleh datang untuk belajar di sini. 

Ini adalah salah satu keutungan dari gentrifikasi, menghadirkan teknologi pertanian dari daerah maju. Dipadu dengan kearifan lokal yang sudah terbukti membuat penduduk bertahan dari generasi ke generasi. Dalam perkembangannya, kehidupan perekonomian masyarakat pedesaan menjadi lebih baik lagi.

Keberadaan Timor Farm Nusantara, bukan untuk meniadakan eksistensi pertanian yang sudah ada. Akan tetapi meningkatkan praktik pertanian yang lebih baik. Menerapkan teknologi pertanian ultra sederhana dengan tetap mengintegrasikan unsur kearifan lokal dalam praktik pertanian lahan kering.

Kesempatan panen semangka di kebun Timor Farm Nusnatara (dok foto: Intan Mbulu)
Kesempatan panen semangka di kebun Timor Farm Nusnatara (dok foto: Intan Mbulu)

Selain itu, mereka yang ingin bekerja di lingkungan Timor Farm Nusantara, juga dapat mengajukan diri untuk menjadi pekerja di sana. Sebagai pekerja tetap atau hanya bekerja paruh waktu, dalam beberapa kegiatan padat karya seperti menanam dan menggemburkan lahan. Demikian disampaikan oleh Sancho Marquez, SP, MMA ketika mendapatkan kunjungan pada Sabtu (30 September 2023) lalu.

Timor Farm Nusantara adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian lahan kering di Pulau Timor. Salah satu lokasinya ada di Desa Maukabatan, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perusahaan ini mengusung konsep Integrated Organic Farming System. Semua input pertanian datangnya dari sumberdaya lokal. Teknologi yang digunakan adalah ultra mudah, murah, dan sederhana. Dalam artian, dapat ditiru dan diimplementasikan oleh petani yang ingin mengembang pertanian dalam skala agribisnis. 

Luas lahan Timor Farm Nusantara di areal ini adalah 15 hektar. Menurut konsep besarnya, lahan seluas ini akan digunakan untuk tanaman sayuran dan buah, pakan ternak, memelihara ternak (mini ranch), dan memelihara ikan. 

Dari 15 hektar yang ada, baru dioleh 4,5 hektar. Prinsipnya, membangun secara bertahap. Dengan konsep pengembangan bertahap ini, maka hal-hal yang kurang baik bisa langsung diperbaiki dalam pengembangan berikutnya.

Agar tidak tergantung pada pupuk dan pestisida kimia, maka Timor Farm Nusantara menggunakan pupuk dan pestisida organik Jadam. Sekedar diketahui, Jadam merupakan bahan organik yang mulanya ditemukan, lalu dikembangkan oleh para petani Jadam di Korea Selatan. 

Cara membuat Jadam yang tidak susah (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)
Cara membuat Jadam yang tidak susah (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)

Bahan utama pupuk dan pestisida jadam adalah dari bahan organik berupa dedaunan yang diambil dari sekitar. Daun-daun yang digunakan diantaranya ciplukan, widuri, gamal, dan tumbuhan lainnya. 

Salah satu ciri tumbuhan dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida nabati, adalah daunnya tidak diserang oleh hama. Semuanya terlihat mulus. Ternak pun tidak menyukainya.

Saat ini, sedang dibangun beberapa unit rumah produksi pupuk dan pestisida Jadam di pinggir kebun. Dengan pembangunan rumah produksi Jadam dalam beberapa unit, maka penggunaannya akan lebih efektif dan efisien sebab langsung berdekatan dengan lokasi.

Timor Farm Nusantara tidak memakai plastik mulsa. Tetapi memanfaatkan mulsa organik dari jerami padi. Bahan mulsa jerami ini mudah diperoleh di sekitar, sebab daerah ini adalah kawasan sawah meskipun hanya produksi satu kali per tahun.

Dari pengamatan saat berkeliling kebun, pemanfaatan mulsa jerami memang efektif. Hanya saja tumpukan jerami yang tipis masih memberi peluang bagi gulma untuk tumbuh dan berkembang. Sementara gulma tidak tumbuh pada areal yang tumpukan jeraminya agak padat dan tersebar merata.

Di daerah kering, air termasuk sumberdaya yang sangat sulit untuk diperoleh. Karenanya, harus memperhitungkan cara menyiram tanaman dengan efisien. 

Irigasi tetes sistem sprinkle (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)
Irigasi tetes sistem sprinkle (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)

Irigasi yang dilakukan adalah menggunakan sistem irigasi tetes selang yang dialirkan di atas permukaan lahan pertanian. Selain itu, pada blok lain, digunakan sistem sprinkle yang mana air yang jatuh ke tanaman seperti air hujan. 

Dalam kunjungan kali ini, pihak Timor Farm Nusantara sementara panen beberapa sayuran. Di antaranya buncis, kacang panjang, sawi, dan bawang merah. Juga panen semangka dan ketimun.

Saat ini, pasokan hasil produksi paling banyak adalah ke kampus Universitas Pertahanan (Unhan) Atambua, Belu, NTT yang lokasinya berdekatan. Selain itu, semangka telah dikirim ke pasar di sekitar Atambua, Kefamenanu dan Kota Kupang. Pembeli lokal juga bisa membeli langsung di lokasi dengan harga yang murah tetapi berkualitas.

Bawang merah menggunakan irigasi tetes dan pupuk organik Jadam (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)
Bawang merah menggunakan irigasi tetes dan pupuk organik Jadam (dok foto: Timor Farm/Sancho Marquez, SP, MMA)

Beberapa lembaga pendidikan sudah melakukan studi ke kawasan pertanian organik terpadunya Timor Farm Nusantara ini. Salah satunya dari SMK pertanian yang ada di Kecamatan Kobalima, Kabupaten Belu, Provinsi NTT.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun