Pemilu serentak yang bakal digelar tanggal 14 Februari 2024, kini menyisakan empat bulan lebih. Sekalipun ada perubahan dukungan, peta calon bakal presiden atau Bacapres masih terdiri dari 3 tokoh.
Bacapres pertama adalah Anies Rasyid Baswedan. Ia didukung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebngkitan Bangsa (PKB).
Sebelumnya, ada juga Partai Demokrat. Tetapi partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini memilih untuk keluar dari koalisi setelah Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar sebagai Bacawapresnya.
Bacapres 2024 kedua adalah Ganjar Pranowo. Mantan Gubernur Provinsi Jawa Tengah ini diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hati Nurani (Hanura), dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Sekalipun belum ada Bacawapres (kecuali Anies Baswedan yang telah menggandeng Cak Imin), para bacapres ini sudah berbicara soal gagasan mereka apabila terpilih menjadi Presiden dalam Pilpres 2024 nanti.
Beberapa gagasan sempat viral dan menimbulkan pro dan kontra. Misalnya datang dari kubu Anies Baswedan. Sekalipun disampaikan oleh Bacawapres Muhaimin Iskandar, pernyataan tersebut sempat viral.
Gagasan yang disebarluaskan saat itu adalah memberi uang Rp 6.000.000 bagi ibu hamil. Tak hanya itu, mereka pun berjanji untuk menggratiskan BBM.
Entahlah, apakah gagasan tersebut pas atau tidak. Bagi saya pribadi sebagai salah satu dari pemilih, rasanya kok muluk dan irasional ya. "BBM gratis? ibu hamil mendapatkan 6 juta rupiah"? demikian beberapa teman pun bertanya-tanya soal gagasan tersebut yang dinilai muluk.
Sementara itu, Bacapres Prabowo Subianto mewacanakan 5 program. Kelima janji tersebut adalah (1) ketahanan dan swasembada pangan, (2) melanjutkan program Jokowi, (3) perbaikian gizi ibu hamil dan anak-anak, (4) ketahanan dan tidak impor energi dari luar, dan (5) bangun lumbung pangan di rawa-rawa.
Sedangkan Ganjar Pranowo pernah mewacanakan, bahwa idealnya gaji guru adalah sebesar Rp 30 juta per bulan. Dan mungkin saja, para guru merasa senang dan berharap. Kalaupun tak sampai setinggi itu, mungkin kenaikannya lebih signifkan jika Ganjar menjadi Presiden di tahun 2024.
Seperti apa pertimbangan penyampaian gagasan-gagasan dari para Bacapres 2024, selaku calon pemilih juga memiliki harapan bagaimana gagasan itu diolah terlebih dahulu oleh tim barulah disampaikan.
Dengan demikian, tidak terkesan sebagai sesuatu janji yang sulit direalisasikan, alias muluk. Janji twk rasional alias irasional.
Memang para tokoh ini sudah kenyang dengan dunia perpolitikan dan kebijakan. Namun sebagai warga, saya pun punya harapan bgi seorang Bacapres dan Bacawapres.
Mungkin banyak yang bilang, jangan ajari burung terbang atau jangan ajari ikan berenang. Bisa saja benar. Namun sebagai calon pemilih, saya pribadi punya harapan. Ekspektasi pada pemimpin untuk bicara secara rasional.Â
Sebaiknya, seorang Bacapres seharusnya bicara tentang gagasan-gagasan dengan cara yang jelas, terarah, dan persuasif. Berikut beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam berbicara tentang gagasan.
1. Menjelaskan dan merumuskan visi. Daripada membuat janji, lebih baik berbicara tentang visi secara gamblang.
Sebaiknya menjelaskan apa yang ingin dicapai dan bagaimana rencana mencapainya. Harus pula memastikan bahwa visi tersebut mudah dipahami oleh masyarakat.
2. Lebih baik fokus pada isu-isu yang relevan. Perlu identifikasi isu-isu kunci yang saat ini dihadapi oleh negara atau masyarakat.
Hasil identifikasi inilah yang kemudian disampaikan, sekaligus menyampaikan tawaran solusi. Utamakan isu-isu yang mempengaruhi langsung kehidupan masyarakat dan tawarkan solusi yang realistis dan berkelanjutan.
3. Pemimpin perlu menghindari retorika politik. Tidak menggunakan bahasa politik yang ambigu atau bermuatan unsur propaganda. Pemimpin harus bicara dengan jujur dan memberikan informasi yang faktual kepada pendengar. Tidak mengada-ada.
4. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas agar gagasan yang disampaikan dapat dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat.
Sebaiknya menghindari penggunaan terminologi teknis atau kata-kata yang sulit dimengerti. Apalagi masyarakat punya pengetahuan yang terbatas.
5. Pemimpin perlu mendengarkan pendapat orang lain. Jangan hanya fokus pada gagasan-gagasan sendiri. Tetapi juga memberikan perhatian kepada pendapat dan masukan dari masyarakat. Tunjukkan kesediaan bapak untuk mendengar dan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
6. Bapak perlu bersikap ramah dan menghargai. Perlu menjaga sikap dan nada bicara yang ramah, santun, dan menghargai. Bapak juga perlu mengindari mengkritik atau menjelek-jelekkan lawan politik, tetapi lebih fokus pada pemecahan masalah dan kontribusi positif yang dapat Anda berikan.
7. Tolong memberikan contoh konkret. Ketika berbicara tentang gagasan, mohon memberikan contoh konkret yang dapat menggambarkan bagaimana pelaksanaan gagasan tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat atau negara.
Akhinya, mohon diingat bahwa komunikasi yang baik adalah kunci dalam menyampaikan gagasan kepada masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk berlatih bicara dengan jelas, percaya diri, dan berpikir secara rasional agar pesan dan gagasan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami oleh pendengar.
Selamat bertarung, merebut simpati dari masyarakat sebanyak mungkin dan menangkan pertandingan.****
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI