Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Kebiasaan di Desa yang Jarang Ditemukan di Kota Besar

18 September 2023   10:50 Diperbarui: 18 September 2023   18:45 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Wisata Kampung Yoboi di Jayapura, Papua (dok foto: Kemenparekraf via regional.kompas.com)

Keberadaan desa memang memberikan pengalaman kehidupan yang berbeda dibandingkan dengan kehidupan di kota. Di desa, semua orang saling mengenal satu sama lain. 

Ketika Anda ingin mencari rumah seseorang di desa, tak perlu ragu untuk bertanya di mana rumahnya. Yang ditanya akan tahu dimana rumah orang yang kita cari. Bahkan mereka rela untuk mengantarkan kita ke rumah orang yang kita cari.

Jika berkunjung dan menginap desa, cobalah untuk jalan-jalan di pagi atau sore hari. Orang-orang yang berpapasan dengan kita akan menyapa dengan ramah. Mereka tidak mengenal, tetapi tetap menyapa dengan senyum.

Alam di desa pun berbeda. Rindang, segar, dan hijau. Hampir semua rumah memiliki tanaman buah. Kadang-kadang mereka memberikannya secara gratis kepada kita. 

Senang kan? Nah,  buat mereka yang belum pernah ke desa, ini  ada beberapa kebiasaan hidup di desa yang tidak ada di kota.  Beberapa saja ya. 

Kehidupan yang lebih dekat dengan alam

Di desa, kita akan merasakan kehidupan yang lebih dekat dengan alam. Udara yang lebih segar, pemandangan hijau, dan suara alam yang menenangkan adalah hal-hal yang jarang ditemukan di kota.

Indah air sungai yang jernih, mengalir berkelok-kelok. Mengamati udang-udang kecil, ikan dan kepiting bermain dengan bebas di sungai. Terlihat pula beberapa bocah berloncatan dari atas batu ke dalam sungai yang jernih airnya.

Senang melihat bocal-bocal berlarian di pematang sawah di desa (dok foto: kristanti96.blogspot.com)
Senang melihat bocal-bocal berlarian di pematang sawah di desa (dok foto: kristanti96.blogspot.com)

Lingkungan yang lebih tenang

Di desa, suasana lingkungannya lebih tenang dan damai dibandingkan dengan hiruk-pikuk kehidupan perkotaan. Suara kendaraan yang berlalu-lalang dan kebisingan industri tidak akan mengganggu ketenangan di desa.

Di malam hari, kita masih bisa memandang langit bertaburan bintang. Sesekali, mendengar suara burung hantu. Pagi hari, tak perlu dibangunkan oleh alarm buatan. Anda akan mendengar kokok ayam bersahut-sahutan, ditingkahi cericit burung di pagi hari.

Kerja sama dalam kehidupan sehari-hari

Kehidupan masyarakat di desa cenderung lebih kolaboratif. Mereka saling membantu dalam kegiatan pertanian, bercocok tanam, dan juga saling menjaga rumah saat tetangga bepergian. Semangat gotong royong yang tinggi menjadi kebiasaan yang melekat pada kehidupan di desa.

Macam-macam istilah kerja sama, datangnya dari desa. Misalnya gotong-royong yang kini telah diadopsi menjadi ciri nasional kita. Juga  istilah lain seperti rewangan di Jawa, Auoro di Timor, dan sebagainya. 

Pemanfaatan sumber daya alam secara lebih optimal

Di desa, masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan dan bertanggung jawab. Mereka lebih mengandalkan hasil alam untuk kebutuhan sehari-hari seperti air sumur, energi matahari, dan mengolah sampah organik menjadi pupuk.

Penduduk desa tidak suka mengambil hasil alam secara berlebihan. Mereka akan menyisakan hasil alam untuk keberlanjutan hidup. Ketika mengambil umbi-umbian di kebun, anakan umbi langsung ditanam kembali. 

Saat mengambil ikan atau udang di sungai dan danau, mereka tidak mengambil semua hasil. Ikan dan udang yang masih kecil, dilepas kembali untuk berkembang biak. 

Penduduk desa sadar, alam harus dipelihara agar tetap memberi kehidupan. Tak hanya bagi mereka, tetapi untuk dapat dimanfaatkan kelak oleh anak cucu mereka.

Cari udang di sungai (dok foto: Youtube.com/F Darwin)
Cari udang di sungai (dok foto: Youtube.com/F Darwin)

Keterikatan sosial yang kuat

Kehidupan di desa seringkali melibatkan interaksi dan komunikasi yang lebih intim antara warga desa. 

Ikatan sosial yang kuat biasanya membuat masyarakat desa merasa lebih terhubung satu sama lain. Mereka juga saling peduli dalam menjaga keamanan dan keharmonisan di desa.

Apabila salah satu keluarga mengalami musibah, maka tetangga dekat dan jauh akan dengan sukarela datang membantu. Tak perlu diberitahu.

 Mereka berdatangan dengan membawa apa yang dimiliki. Uang, atau barang yang sekiranya dapat membantu korban.

Dalam suasana yang gembira pun mereka akan bersenang bersama.  Ikatan sosial yang kuat telah menimbulkan suatu rasa kebersamaan. Di saat menghadapi kesulitan hidup atau saat sukacita. 

Kualitas hidup yang sederhana

Di desa, gaya hidup cenderung lebih sederhana. Warga desa lebih menghargai dan bersyukur dengan apa yang mereka miliki, sementara di kota sering kali terdapat tekanan budaya konsumsi yang tinggi.

Setiap kebiasaan hidup ini memiliki nilai positif yang dapat memberikan pengalaman hidup yang berbeda dan berharga bagi setiap individu.

 Kebiasaan hidup sederhana, membuat mereka tidak gegabah dan berlebihan dalam mengekploitasi alam. Ambil dan pakai secukupnya. 

Makan bersama di sawah: sederhana tapi nikmati (dok foto: topsatu.com)
Makan bersama di sawah: sederhana tapi nikmati (dok foto: topsatu.com)

Demikian 6 hal yang bisa dirasakan di desa. Semoga kehidupan seperti ini tetap dipertahankan, menjadi inspirasi bagi setiap orang yang ingin seperti ini. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun