Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Razia Cukur Rambut Murid di Sekolah Tidak Mendidik dan Bikin Trauma

8 September 2023   15:22 Diperbarui: 8 September 2023   17:18 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ortu  protes anggota nggota Babinsa cukur rambut siswa SMPN 1 Maniis Purwakarta asa-asalan, Senin  4//92023 (dok foto: jabar.tribunnews.com/istimewa)

Reaksi Susi Pudjiastuti atas perlakuan guru memangkas rambut belakang siswinya (dok foto: screeshoot twitter @susipudjiastuti)
Reaksi Susi Pudjiastuti atas perlakuan guru memangkas rambut belakang siswinya (dok foto: screeshoot twitter @susipudjiastuti)

Penulis tidak mau berkomentar terhadap pemakaian pakaian karena itu berkaitan dengan pilihan pribadi individu. Yang patut disayangkan adalah aksi guru yang melakukan hal tersebut. 

Guru-guru ini, mengambil jalan pintas. Dimana sebenarnya pikirannya, bukankah harus memberikan teladan termasuk dalam melakukan suatu keputusan? Dimana peran guru yang harus mengambil suatu keputusan dengan bijaksana? 

Lalu dimana pula guru BP yang bertugas untuk menasehati siswa-siswi di sekolah? Bukankah kehadiran mereka untuk membantu mengarahkan dan menyelesaiakan persoalan yang dihadapi siswa dengan baik dan manusiawi?

Sementara, pernah juga terjadi razia cukur rambut yang justru mendapatkan pujian. Adalah siswa pria SMA 7 Cirebon yang bukannya melarikan diri tetapi antri untuk dicukur rambutnya saat razia. Pasalnya, razia ini melibatkan Redbox Barbershop Cirebon. 

Peristiwa ini memang sudah terjadi setahun yang lalu, tepatnya pada hari Senin (31 Oktober 2022). Demikian diberitakan dalam https://sumedang.jabarekspres.com/2022/11/. 

Razia cukur rambut panjang di SMA 7 Cirebon  memakai jasa barber shop menuai pujian (dok foto: Radar Cirebon/Apridista Siti Ramdhani)
Razia cukur rambut panjang di SMA 7 Cirebon  memakai jasa barber shop menuai pujian (dok foto: Radar Cirebon/Apridista Siti Ramdhani)

Memang, dampak yang dirasakan oleh setiap siswa tentunya berbeda-beda. Ada yang sangat terpukul, ada yang terlihat sedang-sedang saja dan mungkin ada pula yang cuek-cuek saja. 

Terlepas dari penerimaan siswa yang berbeda-beda, ada beberapa dampak buruk siswa-siswi yang dicukur rambutnya di sekolah terutama dalam hal psikologis dan sosial. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut.

1. Rasa malu dan rendah diri. Siswi mungkin merasa malu karena penampilannya berubah secara drastis. Proses dicukur rambutnya di depan teman-teman sekelas dapat memicu perasaan rendah diri.

2. Stigma dan ejekan. Proses mencukur rambut di sekolah dapat menarik perhatian rekan-rekan sekelas. Hal ini dapat menyebabkan siswi menjadi sasaran ejekan atau cemoohan dari teman-temannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun