Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Perbedaan Dampak Musim Kemarau Normal dan El Nino, Serta Antisipasinya

8 September 2023   05:20 Diperbarui: 9 September 2023   19:41 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemarau panjang menyebabkan tanaman menjadi mati, gagal panen dan memicu paceklik (dok foto: medcom.id)

Musim kemarau normal dan El Nino sama-sama berdampak. Kekeringan terjadi selama musim tersebut. Namun kekeringan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan.

Ini biasanya terjadi setelah musim hujan atau saat di mana cuaca menjadi lebih kering dan panas.

Namun, perlu diingat bahwa konsep "normal" itu relatif. Tergantung pada wilayah geografisnya.

Misalnya, ada beberapa tempat di dunia ini yang memiliki musim kemarau yang sangat panjang dan ekstrem. Sementara ada pula yang mengalami perubahan curah hujan yang lebih bertenaga.

Sementara El Nino adalah suatu fenomena iklim yang terjadi secara periodik di Samudra Pasifik tropis. Fenomena EL Nino ditandai dengan peningkatan suhu permukaan air laut di wilayah pesisir Amerika Selatan.  

Akibatnya, terjadi perubahan pola cuaca yang signifikan di berbagai belahan dunia.  Dalam bahasa Spanyol, "El Nino" berarti "Anak Laki-Laki". 

Kemarau Normal

Kemarau normal dan El Nino menyebabkan kekeringan dan kesulitan air bersih (dok foto: www.nusabali.com)
Kemarau normal dan El Nino menyebabkan kekeringan dan kesulitan air bersih (dok foto: www.nusabali.com)

Musim kemarau normal mengacu pada periode kering yang biasanya terjadi secara alami setiap tahun di suatu wilayah. Dalam musim kemarau normal, curah hujan berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Dampak dari musim kemarau normal dapat meliputi:

1. Kekeringan. Dalam keadaan ini, tanah menjadi sangat kering dan kekurangan air, menyebabkan sumber daya air seperti sungai, danau, dan sumur menjadi berkurang. 

Kekeringan ini dapat berdampak negatif pada pertanian, peternakan, pasokan air minum, dan ekosistem air.

2. Kebakaran hutan. Kurangnya curah hujan selama musim kemarau normal meningkatkan risiko kebakaran hutan. 

Hutan yang kering mudah terbakar dan dapat menyebabkan kerusakan luas pada ekosistem serta membahayakan kehidupan manusia dan hewan.

3. Penurunan hasil pertanian. Kurangnya air selama musim kemarau normal dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Akibat selanjutnya  gagal panen, dan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap pasokan pangan dan ekonomi wilayah.

Kemarau panjang, embung Nglanggeran di Gunung Kidul kering (dok foto: kompas.com/Markus Yuwono)
Kemarau panjang, embung Nglanggeran di Gunung Kidul kering (dok foto: kompas.com/Markus Yuwono)

El Nino

Sementara itu, El Nino adalah fenomena iklim yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur melebihi rata-rata. 

Dampak El Nino dapat mempengaruhi musim kemarau dengan cara yang lebih ekstrem dibandingkan dengan musim kemarau normal.

Beberapa perbedaan dampak El Nino dengan musim kemarau normal antara lain:

1. Kekeringan parah. El Nino dapat menyebabkan musim kemarau yang lebih panjang dan lebih parah dari musim kemarau normal. 

Kekeringan yang disebabkan oleh El Nino dapat lebih menciptakan masalah kekurangan air yang serius, mempengaruhi pertanian, ketersediaan air minum, dan ekologi setempat.

2. Bencana banjir. Meskipun El Nino dikenal dengan cuaca yang kering, fenomena ini juga dapat menyebabkan banjir yang parah di beberapa wilayah. Hal ini terjadi karena El Nino dapat mengubah pola angin dan mempengaruhi distribusi curah hujan di berbagai wilayah.

3. Pengaruh global. El Nino dapat memiliki dampak yang lebih luas secara global, termasuk perubahan iklim di berbagai belahan dunia.

Fenomena ini dapat mempengaruhi siklus cuaca, memicu badai tropis, dan memiliki efek yang signifikan pada pertanian global, lahan basah, dan ekosistem laut.

Perbedaan utama antara musim kemarau normal dan El Nino terletak pada keparahan dan durasi musim kemarau, serta efek jangka panjang yang lebih luas yang dapat ditimbulkan oleh El Nino.

Penting untuk memahami perbedaan ini agar dapat mengantisipasi dan menghadapi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kedua fenomena tersebut.

Dampak fenomen El Nino pada suhu global (dok foto: kompas.com)
Dampak fenomen El Nino pada suhu global (dok foto: kompas.com)

Persiapan Menghadapi El Nino

Berikut adalah beberapa persiapan yang dapat dilakukan untuk menghadapi fenomena El Nino. 

Pertama, tingkatkan kesiapsiagaan. Dapatkan informasi terkini tentang prediksi cuaca dan perubahan iklim yang terkait dengan El Nino. Ikuti perkembangan dari lembaga-lembaga meteorologi dan konsultasikan dengan pihak berwenang setempat.

Kedua, pastikan pasokan air. El Nino sering kali menyebabkan kekeringan yang dapat mempengaruhi pasokan air bersih. Periksa infrastruktur seperti sumur, tangki air, dan sistem irigasi dan pastikan mereka dalam kondisi baik. Pertimbangkan juga penyimpanan air cadangan jika diperlukan.

Ketiga, konservasi air. Ketika sumber daya air terbatas, penting untuk mempraktikkan konservasi air di rumah dan di tempat kerja. Berbagi tips kepada keluarga dan teman-teman tentang cara menghemat air.

Cara-cara dimaksud seperti  mematikan keran saat tidak digunakan. Juga menggunakan shower yang efisien, dan melakukan pengolahan air limbah. Termasuk di dalamnya, gerakan menghemat air bersih.

Keempat, persiapkan kebutuhan hidup dasar. Jika El Nino mengakibatkan kekurangan pangan atau peningkatan harga bahan pangan, penting untuk memiliki persediaan makanan yang cukup untuk jangka waktu tertentu. Pertimbangkan juga menanam tanaman tahan kekeringan atau membuat taman vertikal untuk memproduksi makanan sendiri.

Kelima, berkebun dengan cerdas. Jika Anda memiliki tanaman atau lahan pertanian, pelajari teknik irigasi yang efisien, seperti penggunaan tetes atau pengairan mikro. Pilih tanaman yang tahan kekeringan dan sesuaikan jadwal penyiraman dengan kondisi cuaca. 

Keenam, pertimbangkan energi alternatif. Ketika pasokan listrik terganggu akibat El Nino, pertimbangkan untuk menggunakan energi alternatif seperti panel surya atau generator tenaga surya.  

Ini dapat membantu menjaga kebutuhan dasar seperti penerangan dan pemeliharaan peralatan elektronik.

Ketujuh, jaga kesehatan. El Nino dapat membawa suhu yang ekstrem. Oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan dengan menghindari dehidrasi dan insiden terkait panas. 

Minum cukup air, kenakan pakaian yang ringan. Hindari paparan sinar matahari langsung saat suhu mencapai titik tertinggi.
Ingatlah bahwa persiapan yang tepat dan kesadaran akan ancaman El Nino dapat membantu Anda dan keluarga  menghadapi dampaknya dengan lebih baik. 

Selalu waspada dan pantau peringatan serta informasi resmi dari otoritas terkait. Tidak perlu panik, tetapi jangan pula menyepelekanmya. 

Kemarau panjang menyebabkan tanaman menjadi mati, gagal panen dan memicu paceklik (dok foto: medcom.id)
Kemarau panjang menyebabkan tanaman menjadi mati, gagal panen dan memicu paceklik (dok foto: medcom.id)
Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun