Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jangan Menjadi Pelanduk yang Mati di Tengah Perkelahian Dua Gajah

3 September 2023   13:35 Diperbarui: 3 September 2023   13:54 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kemesraan antara Ketum Nasdem SP dan Ketum Demokrat AHY sebelum pisah koalisi (dok foto: kontan.co.id)

 Namun tak perlu juga ada pelanduk yang mati di tengah perkelahian dua ekor gajah di lapangan. Mari berpikir cerdas. Bukankah pelanduk alias kancil itu cerdik?

Sebagai rakyat kecil yang diibaratkan sebagai pelanduk atau kancil, hendaknya melihat peristiwa ini sebagai sesuatu yang disikali dengan cerdik.

Ini harus dilihat sebagai perjalanan menuju kematangan berpolitik di Indonesia. Tak mudah terprovokasi untuk melakukan tindakan yang mengarah kepada perbuatan melawan hukum.

Oke, mari meninggalkan dahulu perumpamaan gajah dan pelanduk. Melihat berita teranyar di Republik +62 yang kita cintai ini. 

Hal paling fresh saat ini, adalah keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP). Koalisi tidak bubar tetapi menjadi tidak utuh lagi.

Berita ini disampaikan langsung oleh sekretaris Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Andi Mallarangeng di Cikieas, Bogor, Jawa Barat pada Jumat malam (1 September 2023).

Pengumuman tersebut, dilakukan setelah MTP melakukan emergency meeting  yang dipimpin langsung oleh SBY selaku ketua MTP Demokrat. Juga dihadiri oleh Wakil Ketua MTP sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Tak banyak sih, poin yang disampaikan oleh mantan Menpora zaman SBY, Andi Mallarangeng ini. Setelah sedikit mengawali pengumuman, Andi Mallarangeng hanya menyampaikan dua poin. 

Poin pertama, keluar dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP). Dengan demikian, tinggallah Partai Nasdem dan PKS, ditambah PKB yang baru bergabung.

Poin kedua, mencabut dukungannya pada Anies Rasyid Baswedan yang telah dicalonkan sebagai Presiden dari KPP untuk bertarung di Pilpres 2024. 

Salah satu kemesraan antara Ketum Nasdem SP dan Ketum Demokrat AHY sebelum pisah koalisi (dok foto: kontan.co.id)
Salah satu kemesraan antara Ketum Nasdem SP dan Ketum Demokrat AHY sebelum pisah koalisi (dok foto: kontan.co.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun