Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tekad TK Bina Karya Bukit Jambi Jadi Sekolah Berkualitas

26 Agustus 2023   11:49 Diperbarui: 26 Agustus 2023   11:50 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Sekolah dan 2 guru bepose bersama tamu yang melakukan kunjungan di sekolah mereka (dokpri)

Namanya Taman Kanak Kanak (TK) Bina Karya. Sekolah ini berlokasi di Dusun Bukit Jambi, Kampung Gunung Katun, Kecamatan Baradatu, Way Kanan Lampung. 

Per tanggal 8 Desember nanti, sekolah Taman Kanak Kanak ini akan berumur 8 tahun. Umur yang masih relatif muda.

Di usia yang masih relatif muda TK Bina Karya bertekad untuk menjadi sekolah yang berkualitas. Membekali anak-anak dengan dasar pendidikan. Termasuk di dalamnya berakhlak mulia.

Sekalipun berlokasi di daerah yang agak jauh dari jalan lintas tengah Sumatera, TK Bina Karya tidak pernah kekurangan siswa.

Kepala TK BIna Karya, Ibu Atun Setiani (dokpri)
Kepala TK BIna Karya, Ibu Atun Setiani (dokpri)

Siswa-siswi TK ini berasal dari 3 RT yang ada di Dusun Bukit Jambi. Hanya siswa dari RT 3 yang jaraknya lunayan jauh. 

Sementara siswa dari RT 1 dan RT 2 berada dekat sekolah. Sebagian siswa bisa ke sekolah dengan berjalan kaki meskipun diantar oleh orang tuanya.

Taman Kanak Kanak  Bina Karya adalah sekolah swasta yang berorientasi untuk mendidik anak-anak di sekitar Dusun Bukit Jambi yang telah berusia PAUD/TK. Saat ini, memiliki 22 siswa baru.

Dari 22 siswa ini, sebanyak 6 anak didik agak mengalami keterlambatan. Bahkan menurut kepala sekolah Atun Setiani, merngarah pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). 

Tetapi mereka tetap bersekolah di sekolah yang memang ditujukan untuk anak yang tidak berkebutuhan khusus. Ada dua alasan yang melatarbelakangi anak-anak yang terlihat berkebutuhan khusus ini masuk dalam sekolah normal seperti TK Bina Karya.

Alasan pertama, jarak sekolah untuk ABK sangat jauh dari Dusun Bukit Jambi. Baru ada satu sekolah satu atap untuk SD, SMP, dan SMA yaitu SLBN Baradatu. Sementara belum ada SLB untuk siswa dengan usia di bawah SD.

Alasan kedua, orang tua merasa malu kalau anaknya dianggap sebagai Anak Berkebutuhan Khusus. Menurut kepala TK Bina Karya Atun Setiani, orang tua juga enggan untuk menerima anaknya dikategorikan sebagai Anak Berkebutuhan Khusus atau ABK. 

Karya anak TK Bina Karya Bukit Jambi yang dijadikan sebagai hiasan di ruang kepala sekolah (dokpri)
Karya anak TK Bina Karya Bukit Jambi yang dijadikan sebagai hiasan di ruang kepala sekolah (dokpri)

Kepala sekolah yang lebih sering disapa sebagai Bunda oleh anak-anak ini juga menyatakan bahwa apabila anak-anak ditolak untuk diterima di sekolah maka mereka akan bermain saja di rumah. Di sana, orang tua kurang memperhatikan kebutuhan pendidikan mereka. 

Karena kondisi seperti itulah, maka anak-anak yang lamban ini diterima di TK Bina Karya Bukit Jambi. Materi  didikan disamakan seperti anak-anak lainnya. 

Saat ini, ada tiga guru yang mengajar di Taman Kanak Kanak Bina Karya. Atun Setiani sebagai kepala sekolah sekaligus bertindak sebagai guru. Ada lagi dua guru lainnya, Levi Wulandari dan Milasari.

Taman Kanak Kanak baru mendapatkan akreditasi pada tangga 11 Desember 2022. Akreditasi ini adalah yang pertama sejak berjuang selama 7 tahun. Masa akreditasi Taman Kanak Kanak Bina Karya akan berakhir di tahun 2027. 

Agar sekolahnya bisa bertahan hidup, maka kepala sekolah bersama komite sekolah menempuh berbagai strategi. Tidak semua orang tua siswa mampu untuk membiayai anak-anaknya bersekolah di TK Bina Karya.

Bentunglah, dua guru yang ikut mengabdi pun dapat menerima bahwa tujuan mereka ikut mendidik anak-anak di TK Bina Karya adalah mengabdi. Sebab uang bulanan yang mereka terima sangatlah kecil. 

Sering kali, kepala sekolah harus merogoh kocek sendiri untuk membiayai operasional sekolah. Alat-alat bermain, alat perga dan buku-buku masih jauh dari kata 'cukup'. 

Meskipun demikian, para guru berusaha untuk kreatif dalam mendampingi dan mendidik anak-anak usia dini ini yang sangat membutuhkan bimbingan. 

Dua siswa TK Bina Karya memperlihatkan hasil karyanya (dokpri)
Dua siswa TK Bina Karya memperlihatkan hasil karyanya (dokpri)

Mereka bertekad untuk menjadikan siswa-siswinya sebagai yang terbaik. Sekaligus mendukung sekolah untuk menjadi sekolah yang berkualitas dan diperhitungkan di Kabupaten Way Kanan. *** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun