Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dua Artikel Kompasiana Rampung di Ruang Tunggu Berkat Pesawat Delay

22 Agustus 2023   10:44 Diperbarui: 22 Agustus 2023   12:15 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada boarding pass tertulis terminal/gate 2E/E6 tetapi kenyataannya diminta ke 2E/E3 (dokpri)

Tidak uring-uringan dan kesal karena pesawat delay. Mengapa? Ya, berkat menulis 2 artikel  di Kompasiana, saat menunggu di Waiting room 2E/3E Soekarno/Hatta.

Minggu 20 Agustus 2023. Awalnya saya agak emosi manakala mendapatkan informasi, pesawat JT  sekian-sekian rute Jakarta-Bandar Lampung bakal terlambat. 

"Alasan teknis", begitu penjelasan pegawai di dalam ruang tunggu ketika banyak penumpang yang menanyakan alasan pesawat delay. Memang pesawat yang satu ini hampir tidak pernah ontime.

Tentu saja saya emosi sebab berangkat dari Kupang ke Jakarta via Surabaya itu pukul 06.15 Wita. Di Surabaya, pesawatnya terlambat sekira 60 menit. Masih lumayan, tidak sampai berjam-jam.

Di dalam ruang tunggu E3, para penumpang mulai gelisah. Sebenarnya tak perlu gelisah, toh sudah diumunkan bahwa pesawatnya delay. Namun manusia, tetaplah manusia. 

Pada boarding pass tertulis, Boarding pukul 12.10 WIB dan keberangkatan 12.40 WIB. Namuj sekira pukul 13.00 WIB baru ada pengumuman. Lesawak bakal delay hingga 3 jam.

Pada boarding pass tertulis terminal/gate 2E/E6 tetapi kenyataannya diminta ke 2E/E3 (dokpri)
Pada boarding pass tertulis terminal/gate 2E/E6 tetapi kenyataannya diminta ke 2E/E3 (dokpri)

Waduh, berabe. Namun karena sering menghadapi situasi pesawat terlambat, makak saya pun mencoba untuk tetap santai.  Sebab, mau uring-uringan atau emosi pun tidak akan cepat berangkat.

Beberapa saat setelah pengumuman pesawat delay, datanglah kompensasi pertama. Air mineral dalam kemasan cup plus sekerat roti dalam bungkusan.

Saya tak ikutan antri mengambil jatah kompesansi dimaksud. Selain karena agak enggan untuk antri, juga karena masih kenyang.

Tak ada niat juga untuk membuka laptop yang selalu menemani diriku ketika bepergian. Saya pun memutuskan untuk mengeluarkan handphone dari saku jaket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun