Nama lokalnya sufmuti. Kata ini terbentuk dari dua suku kata, suf atau sufa yang berarti bunga dan muti artinya putih. Â Jadi sufmuti artinya bunga putih.
Memang, tumbuhan ini memiliki bunga putih yang indah. Biasanya berbunga secara serempak. Tidaklah mengherankan jika satu hamparan terlihat memutih.Â
Bunga sufmuti ini memang berwrna putih dan mirip bunga edelweiss yang indah itu. Namun Edelweiss hanya tumbuh di gunung-gunung tertentu seperti Rinjani di NTB sana. Edelweiss tremasuk tumbuhan endemik dan kini telah dilarang untuk diambil dan dibawa pulang sebagai oleh-oleh yang biasa dilakukan para pemdaki gunung di masa silam.Â
Sufmuti lebih dikenal dengan nama Balakacida. Warga di Kecamatan Baradatu, Way Kanan Lampung menyebutnya sebagai Tali Merdeka. Entah apa alasannya.Â
Tanaman bernama ilmiah Chromolaena odorata ini termasuk dalam kelompok gulma berkayu. Pertumbuhannya sangat cepat dan menyemak. Sampai-sampai manusia atau ternak pun sulit menembus barisan tumbuhan ini.Â
Disebut gulma karena hidup sendiri dan mengganggu tanaman. Bahkan si Balakacida ini pun akan memenangkan kompetisi dengan gulma lain seperti Lantana camara, Alang-alang dan Putri Malu. Jadinya, habitat gulma lama mulai didominasi oleh Balakacida.Â
Balakacida Mulai Menggusur Lantana dan Alang-alang
Sufmuti merupakan tumbuhan liar yang baru muncul di daratan Timor beberapa dekada yang lalu. Sebelumnya, tanah Timor ditumbuhi dengan lantana atau kis kase dalam bahasa lokal sempat dan alang-alang atau hu musu.
Lantana camara atau sering pula dinamakan Tembelekan yang tumbuh menyemak di lahan-lahan kosong di daratan Timor dulu termasuk kelompok gulma yang sulit dikendalikan. Apalagi penyebarannya terbantu dengan ternak, angin, dan air. Bijinya mudah tumbuh di lokasi baru, kemudian membentuk koloni baru, tumbuh menyemak dan mendesak tumbuhan lain di sekitar.
Alang-alang pun demikian. Jika dulu petani di daratan Timor sangat kewalahan menghadapi alang-alang ini, maka kini sudah tidak lagi. Jangankan di kebun-lebun penduduk, di lahan-lahan tak bertuan pun sudah jarang dijumpai.Â