Orang Batak misalnya. Akan menyapa dengan seruan Horas...! dan dijawab dengan horas pula. Di tanah Sunda, Jawa Barat kita bakal sering mendengar sapaan Sampurasun dan dijawab Rampes dengan penuh kehangatan.Â
Suku Jawa menggunakan sapaan Wilujeng. Sementara salam Tabik juga sering digunakan oleh suku bangsa Bugis, Makasar, Toraja dan Melayu. Orang Timor-NTT sering menggunakan kata Tabe.Â
Dan masih banyak tata krama sapaan yang dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia. Suatu kekayaan besar yang jarang dimiliki bangsa lain.
Aneka ragam bahasa, sapaan khas daerah haruslah dipertahankan. Diperkenalkan dan digunakan dalam berbagai kesempatan. Dengan demikian, semakin banyak dikenal dan dipakai di tingkat nasional.Â
Seni Budaya Lampung Selain Sapaan Tabik Pun
Adat-istiadat Lampung tetaplah bertahan hingga sekarang meskipun berkembang budaya suku bangsa lain di sini.Â
Beberapa adat-istiadat lain juga hidup dan berkembang bersama-sama di Lampung. Ada adat Jawa, Sunda, Bali, Semendo dari Sulawesi Selatan, dan sebagainya.
Berikut, 4 budaya orang Lampung yang seringkali saya jumpai dalam perjalanan menuju ke Way Kanan. Juga ke Bandar Lampung dan beberapa daerah persinggahan lain.Â
Bagi orang asli Lampung atau yang sudah lama berdomisi di Lampung, maka mungkin terlihat biasa saja.Â
Tetapi bagi yang baru, akan melihatnya sebagai sesuatu yang wow! Ada 4 wow yang saya jumpai di Lampung, terkait kebudayaan selain bahasa lisannya.
Pertama, Aksara Lampung
Ketika memasuki daerah Lampung maka kita akan menjumpai tulisan yang rasanya asing untuk dibaca. Entahlah, apakah semua orang Lampung bisa membaca tulisan ini.Â