Tiada kata yang paling pas selain "Mari Berbenah" pasca Indonesia tetap bercokol di peringkat tiga Sea Games 2023. Tiga besar dalam peringkat Sea Games 2023 tidak mengalami perubahan. Sama seperti posisi Sea Games 2021 lalu.
Vietnam berhasil mempertahankan gelar juara umum dengan total medali akhir 355: 136 emas-105 perak-114 perunggu. Thailand pun tetap menjadi runner-up setelah meraih 312 total medali: 108 emas-96 perak-108 perunggu. Kompak dengan Vietnam dan Thailand, Indonesia tetap bercokol di peringkat ketiga setelah mendulang 276 keping medali: 87 emas-80 perak-109 perunggu.
Di posisi 5 besar, Kamboja berhasil naik peringkat, dari peringkat 9 di Sea Games 2021 menjadi peringkat 4 pada Sea Games 2023. Faktor tuan rumah, memang harus diakui berkontribusi terhadap capaian ini.Â
Kamboja berhasil menggeser posisi Filipina ke urutan ke-5 dengan meraih 81 medali emas-74 perak-126 perunggu dengan total medali sebanyak 281. Total medalinya lebih banyak dari Indonesia, namun kalah 6 medali emas. Filipina harus puas di posisi ke-5 dengan total medali sebanyak 259: 58 emas-86 perak-115 perunggu.
Berikut daftar lengkap raihan medali akhir pada Sea Games 2023 yang mana Kamboja adalah tuan rumahnya.
1. Vietnam   136 emas 105 perak 114 perunggu  total 355
2. Thailand  108 emas  96 perak  108 perunggu  total 312
3. Indonesia  87 emas  80 perak  109 perunggu  total 276
4. Kamboja   81 emas  74 perak  126 perunggu  total 281
5. Filipina    58 emas  86 perak  115 perunggu  total 259
6. Singapura  51  emas 42 perak   64  perunggu  total 157
7. Malaysia   34  emas 45 perak   97  perunggu  total 176
8. Myanmar  21  emas  25 perak   68 perunggu  total 114
9. Laos        6  emas  22 perak   60 perunggu  total  88
10. Brunei     2  emas   1 perak     6 perunggu  total   9
11. Tiles      0  emas   0 perak     8 perunggu   total  8
Prestasi Indonesia di Sea Games 2023
Secara umum, Indonesia punya catatan prestasi di tahun 2023. Beberapa di antaranya, ada pemecahan rekor Sea Games yang dilakukan oleh atlet Indonesia melalui lifter andalan Indonesia Eko Yuli (61 kg putra) dan Rahmat Erwin Abdullah (81 kg putra).Â
Dari target medali emas yang dibebankan pun para atlet melampaui target, baik dari Kemenpora maupun dari Presiden RI, Joko Widodo. Kemenpora menargetkan 60 medali emas, sementara Joko Widodo menyebut angka 69 medali emas.Â
Sementara atlet Indonesia berhasil menyabet 87 emas. Melebihi target yang dibebankan kepada mereka. Tentu saja ini merupakan prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia.
Apalagi tim Garuda Muda U-22 berhasil membuat Thailand keok di final bola kaki dengan menggasakkan 5 gol ke gawang Thailand dan kebobolan 2 gol. Suatu penantian panjang setelah tak pernah mebawa pulang medali emas sejak 32 tahun yang lalu.Â
Semua bangsa Indonesia patus bersyukur untuk capaian ini. Penghargaan yang layak dan pantas, sudah sepatutnya diberikan kepada para pahlawan kita yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara.Â
Apa Selanjutnya?
Pertanyaan ini tentu saja muncul di benak anak-anak bangsa. Kita lumayan berhasil di luar sana. Ada prestasi, tetapi ternyata bangsa lain mengalami lonjakan prestasi yang lebih baik.Â
Sebut saja Vietnam. Kali ini, mereka berhasil mempertahankan gelar juara umum sekalipun tidak dalam posisi tuan rumah. Thailand pun tetap menunjukkan keperkasaannya dengan menggunguli Indonesia.
Sebenarnya bisa saja melewati jumlah tersebut. Sayangnya, cabang olahraga yang mana menjadi lahan emas Indonesia tak dipertandingkan kali ini seperti menembak. boling, catur, dan rowing.Â
Apapun alasannya, kini kita sudah harus kembali berlatih. Saatnya Indonesia kembali membenahi diri di seluruh cabang olahraga. Untuk perhelatan-perhelatan seperti Sea Games dan Asiana Games, kita kalah mendulang emas di cabang-cabang olahraga yang banyak menyediakan medali seperti cabang atletik dan akuatik.
Lagi-lagi, perekrutan atlet muda berbakat harus terus-menerus dilakukan. Dibina dan diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai event di luar negeri sebagai bagian dari pembelajaran. Sementara atlet yang sudah berada pada level nasional tetap diperhatikan dan dibina untuk lebih berprestasi.
Tidak semua cabang olahraga memiliki pengurus di tingkat daerah. Atau kalau pun ada, mereka kesulitan dalam mengelola organisasi mereka. Salah satunya, pendanaan untuk pembinaan atlet daerah berprestasi.Â
Kemenpora, KONI pusat dan setiap Pengurus Cabang Olahraga tingkat Nasional hendaknya membantu mengarahkan pengurus cabang  olahraga di daerah-daerah yang ada di seluruh Indonesia.Â
Dengan demikian, Pengda Cabor bisa berkonsentrasi untuk menemukan calon atlet muda berbakat dari berbagai daerah. Bergeraklah hingga ke kampung-kampung untuk menemukan mutiara-mutiara itu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H