Semua bangsa Indonesia patus bersyukur untuk capaian ini. Penghargaan yang layak dan pantas, sudah sepatutnya diberikan kepada para pahlawan kita yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa dan negara.Â
Apa Selanjutnya?
Pertanyaan ini tentu saja muncul di benak anak-anak bangsa. Kita lumayan berhasil di luar sana. Ada prestasi, tetapi ternyata bangsa lain mengalami lonjakan prestasi yang lebih baik.Â
Sebut saja Vietnam. Kali ini, mereka berhasil mempertahankan gelar juara umum sekalipun tidak dalam posisi tuan rumah. Thailand pun tetap menunjukkan keperkasaannya dengan menggunguli Indonesia.
Sebenarnya bisa saja melewati jumlah tersebut. Sayangnya, cabang olahraga yang mana menjadi lahan emas Indonesia tak dipertandingkan kali ini seperti menembak. boling, catur, dan rowing.Â
Apapun alasannya, kini kita sudah harus kembali berlatih. Saatnya Indonesia kembali membenahi diri di seluruh cabang olahraga. Untuk perhelatan-perhelatan seperti Sea Games dan Asiana Games, kita kalah mendulang emas di cabang-cabang olahraga yang banyak menyediakan medali seperti cabang atletik dan akuatik.
Lagi-lagi, perekrutan atlet muda berbakat harus terus-menerus dilakukan. Dibina dan diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai event di luar negeri sebagai bagian dari pembelajaran. Sementara atlet yang sudah berada pada level nasional tetap diperhatikan dan dibina untuk lebih berprestasi.
Tidak semua cabang olahraga memiliki pengurus di tingkat daerah. Atau kalau pun ada, mereka kesulitan dalam mengelola organisasi mereka. Salah satunya, pendanaan untuk pembinaan atlet daerah berprestasi.Â
Kemenpora, KONI pusat dan setiap Pengurus Cabang Olahraga tingkat Nasional hendaknya membantu mengarahkan pengurus cabang  olahraga di daerah-daerah yang ada di seluruh Indonesia.Â
Dengan demikian, Pengda Cabor bisa berkonsentrasi untuk menemukan calon atlet muda berbakat dari berbagai daerah. Bergeraklah hingga ke kampung-kampung untuk menemukan mutiara-mutiara itu.Â