Di Pangkal Pinang, kopi Kingkong merah termasuk dalam lingkup UMKM. Profil singkat yang ditulis dalam kukm.babelprov.go.id menyebutkan kekhasan kopi ini.
Cita rasanya enak, kental dan memiliki aroma yang khas. Proses produksinya juga masih tradisional, menggunakan penggorengan kopi, bukan mesin.
Rasanya ciri yang disebut itu tepat. Baru pertama kali nyeruput, langsung merasakan cita rasamya.
Pemasaran kopi Kingkong ini sudah menjangkau seluruh Provinsi Babel dan Kota Palembang. Bahkan sudah merambah Jakarta. Pemasaran secara online juga memungkin produk kopi ini bisa menyebar  kemana-mana.Â
Kemplang Bangka
Sebenarmya ada beberapa camilan khas Bangka yang turut serta dikirim oleh sahabat saya tadi. Namun saya lebih tertarik pada produk yang namanya Kemplang.Â
Selama ini, saya hanya mengetahui kalau Kemplang itu identik dengan Palembang dan Lampung. Nampaknya saya kurang referensi. Ternyata ada juga Kemplang asli Bangka.
Meskipun dari daerah yang berlainan, kerupuk Kemplang  ini terbuat dari bahan dasar yang sama. Ikan tenggiri dicampur tepung tapioka dan ditambah penyedap rasa.Â
Adonan ini lalu dikeringkan kemudian dipanggang atau digoreng. Jadilah, kemplang bakar dan kemplang goreng. Juga ada  sambalnya yang dibungkus tersendiri.Â
Kemplang dapat dinikmati seperti camilan. Atau dapat dimakan seperti krupuk bersama hidangan makanan sehari-hari.Â