Darah segar pun mengalir dari sekujur tubuhnya. Dan pipit pemberani nan malang pun meregang nyawa, dikeroyok sepasang elang nan perkasa dan sangat kuat.Â
Khabar kematian pipit muda pun sampai di istana. Sang raja sangat marah dan memutuskan untuk mengirimkan pasukan pilihan untuk menghabiskan sepasang elang tak tahu diri itu. Sepasang elang arogan itu pun tewas di tangan pasukan sang raja.
Beberapa tahun kemudian, wilayah burung elang yang pemerintahannya pernah diwakili oleh sepasang elang nan bengis itu pun berubah.Â
Tak ada lagi korupsi. No money laundry, tak ada praktik suap di sana. Anak-anak tumbuh dengan sehat, pendidikannya lancar. Pengangguran hampir tidak ada.Â
Sementara, wakil-wakil para burung pun berubah perangai. Meninggalkan korupsi, kolusi, dan manipulasi. Lebih banyak memperhatikan warga burung daripada sebagai tukang service atasan.Â
Kematian pipit muda tak sia-sia. Rela berkorban yang telah dilakukan si pipit muda ternyata membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.Â
Matinya utusan ini, pada akhirnya menyelamatkan banyak orang. Meskipun jiwa dan raga adalah taruhannya.Â
*****
By Greg N
Mata air kolam
Selamat hari minggu panggilan ke-60
30 April 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H