Hari ini, Sabtu 22 Mei 2023. Melalui tulisan sederhana di Kompasiana, saya bersama keluarga mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Mohon Maaf lahir dan Bathin". Selamat merayakan Hari Raya Lebaran, khususnya untuk admin Kompasiana dan keluarga besar Kompasiana yang merayakannya. Ucapan yang sama juga ditujukan pada para sahabat yang membaca artikel sederhana ini.Â
Semalam, kumandang takbir menggema menjelang perayaan hari Raya Idul Fitri 1444 H. Di seluruh Masjid di Nusantara menggemakan takbir sebagai momentum awal memasuki peristiwa penting setelah sebulan melakukan puasa penuh.Â
Tak ketinggalan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Terdengar takbir dari Masjid Almujahirin Maulafa yang berada di jalan HTI Maulafa. Masjid Almujahirin adalah salah satu Masjid yang terdekat dengan tempat tinggal kami.
Isteri saya pun bergumam, tak terasa ya sebulan telah berlalu. Saudara kita yang muslim sudah berpuasa selama 30 hari lamanya. Berjuang untuk menjalankan ibadah puasa. Tak hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga sikap dan perilaku. Dan yang terpenting adalah meningkatkan ibadah selama bulan suci Ramadan.
Sekedar berbagi. Saya pun mengingat satu rekan kerja yang memang paling rajin menjalankan ibadah.Puasanya seratus persen. Tak pernah alpa tarawih di Masjid. dan yang paling membanggakan, ia menjadi penggerak teman-teman yang lain sekalipun usianya relatif lebih muda. Selain itu, di bulan-bulan lainnya ia selalu melakukan puasa Senin dan Kamis.Â
Dan yang lebih menyenangkan lagi, Â sepanjang bulan Ramadan 2023 ini saya boleh ikut bersama-sama menikmati kurma Sukari, saat sahur dan berbuka. Setiap pagi, saya pun bangun dan mengkonsumsi 3 buah kurma Sukari.Â
Dan sore harinya, mendapatkan 3 buah kurma Sukari sekali lagi. Selain tentunya sajian berbuka yang sangat menggugah selera. Namun sayang, saya hanya bisa mengkonsumsi kurma. Yang lainnya, rasanya terlalu manis untuk pengidap penyakit gula yang gula darahnya di atas normal.Â
Sementara, beberapa teman kerja lainnya puasanya masih bolong. Taraweh nya pun tak selengkap teman yang satu ini. Namun cara mengingatkan teman-temannya itu tak seperti menggurui. Dengan caranya sendiri, ia berhasil mengajak sahabat-sahabat itu untuk bersama-sama taraweh.Â
Tak hanya dengan teman-teman sesama muslim. Terhadap saya pun ia selalu menanyakan, apakah sudah ke Gereja hari Minggu ini. Dan beberapa waktu lalu, ia termasuk yang mengingatkan saya untuk beribadah di Gereja selama Hari Raya Paskah. Luar biasa sahabat saya yang satu ini.
Perbedaan agama dan keyakinan, ternyata tidak membatasi persahabatan kami. Tak hanya sebatas rekan kerja, namun sudah seperti keluarga. Tentu saja, dengan menjalankan prinsip saling menghormati perbedaan. Tak boleh culas, apalagi terkait keyakinan orang. Ketika prinsip demikian terlaksana, maka semua perbedaan itu rasanya indah. Â
Beberapa kali saya membawakan oleh-oleh khas dari NTT. Dan saya memastikan bahwa makanan yang saya bawa itu terjamin kehalalannya. Jadilah, ada satu tempat oleh-oleh yang memang khusus menyediakan produk bersertifikat halal. Pemiliknya pun muslim taat. Namun yang belanja di sana, dari berbagai latar belakang.Â
Teman saya sendiri percaya, bahwa saya tidak akan mengakalinya. Namun saya yang merasa tidak enak apabila membawakan oleh-oleh makanan tanpa ada label halal.Â
Wahai sahabatku, selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H ini dengan penuh sukacita. Mohon maaf lahir dan batin. Juga bagi sahabt kompasiana dan sahabat yang kebetulan membaca artikel sederhana ini sekali lagi Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H