Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Empat Cara agar Tanaman Tak Layu Kala Ditinggal Mudik

18 April 2023   07:28 Diperbarui: 18 April 2023   19:50 2764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebelum ditinggal mudik, isi botol dengan air dan masukkan ke dalam tanah. Pastikan botolnya tidak terlalu dekat dengan tanaman cukup dalam (Chris Parker /CNET via properti.kompas.com)

Mau mudik tapi khawatir tanaman di rumah mati merana karena layu? Bisa kok menghindarinya dengan menjalankan cara ini, membuat teknik siram dengan metode sumbu atau melakukan teknik infus sederhana. Boleh juga dengan cara membuat irigasi tetes lalu memindahkan tanaman. Silakan mudik sebab ada asisten yang tetapi menyiram tanaman kita.  

Mudik tanpa meninggalkan seorang pun untuk menjaga rumah memang seringkali membuat pemilik rumah kepikiran. Hal utama, was-was terhadap kemungkinan disatroni tamu tak diundang alias maling.

Selain kekhawatiran terhadap keamanan rumah, peliharaan di rumah pun seringkali meresahkan. Mungkin binatang kesayangan semisal anjing dan kucing bisa dibawa serta. Namun piaraan lain seperti ayam, itik, atau ikan nampaknya kecil sekali untuk dibawa serta.

Ilustrasi tanaman dibasahi dengan air melalui sumbu selama ditinggal mudik (dok foto: plantmaid.com)
Ilustrasi tanaman dibasahi dengan air melalui sumbu selama ditinggal mudik (dok foto: plantmaid.com)

Lebih tak memungkinkan adalah membawa serta tanaman koleksi. Sekalipun ditanam di dalam pot, rasa-rasanya repot untuk memboyong tanaman ikut mudik bersama. Mau bawa manusia, barang atau tanaman?

Namun jangan dikira, pemilik tanaman tidak berpikir tentang koleksinya. Apalagi koleksinya itu diperoleh dengan susah payah. Atau termasuk tanaman langka.

Lalu adakah cara agar tanaman tidak kekeringan, layu dan mati saat ditinggal pergi waktu mudik? Tentu ada. Bukankah manusia adalah makhluk yang dibekali akal budi untuk berpikir dan mengatasi persoalan? Apalagi ini hanya perkara kecil.

Nah, agar tanaman kita tetap segar selama ditinggal pergi maka cukup lakukan empat cara ini. Semoga tanaman tetap segar hingga kembali dari mudik.

Bagaimana mau membawa tanaman kesayangan kita, wong barangnya saja sudah banyak (dok foto: kaskus.co.id)
Bagaimana mau membawa tanaman kesayangan kita, wong barangnya saja sudah banyak (dok foto: kaskus.co.id)

Metode Penyiraman Sumbu 

Dengan memanfaatkan alat dan bahan di rumah, kita dapat melakukan teknik menyiram tanaman ala metode sumbu selama tanaman ditinggal mudik. Hal yang perlu disiapkan adalah wadah yang bagus untuk mengisi air, sumbu atau benang wol yang cukup besar dan air bersih. 

Wadah bisa ember, baskom atau panci. Usahakan wadah tidak transparan sebab cahaya malah akan menimbulkan jamur atau ganggang yang menghalangi aliran air. 

Letakkan wadah berisi air di tempat yang lebih tinggi. Lalu letakkan tanaman kesayangan kita di sekeliling wadah tadi. Potonglah sumbu atau tali sesuai jarak tanaman dan wadah. Semakin dekat dengan wadah, semakin baik aliran airnya. 

Ujung potongan lain dimasukkan ke dalam wadah berisi air. Sedangkan ujung yang satunya lagi ditanamkan ke dalam pot berisi tanaman kesayangan kita. Semakin banyak sumbu yang digunakan, maka air di dalam wadah pun harus lebih banyak. 

Lakukan Infus Sederhana

Tanaman juga dapat diinfus saat ditinggal mudik. Infus sederhana berbahan pada apa yang ada di sekitar kita. Tak perlu berpikir bahwa teknik ini memerlukan sejumlah dana. Cukuplah menggunakan botol bekas air mineral dan air.

Menggunakan teknis infus dengan menancapkan botol berisi air yang telah dilubangi di dalam pot (dokpri)
Menggunakan teknis infus dengan menancapkan botol berisi air yang telah dilubangi di dalam pot (dokpri)

Pastikan bahwa botol bekas air mineral yang digunakan itu bersih. Bukan bekas dari botol yang sebelumnya diisi oli bekas. Pun bukan bekas sambal cabai atau zat lain yang dapat menyebabkan tanaman kita terganggu.

Mulanya botol dilubangi agar air bisa mengalir keluar dari dalam botol. Lalu botol yang telah diberi lubang diisi dengan air dan ditancapkan ke dalam tanah. Jangan terlalu dalam tetapi usahakan agar tanah menutupi seluruh lubang botol. Saat tanah kering, maka air akan mengalir keluar dari botol yang telah ditanam di tanah.

Buat Irigasi Tetes

Teknik ini hampir mirip dengan cara infus. Botol bekas air mineral diisi air. Selanjutnya botol ditutup dengan tutupannya lalu diletakkan secara terbalik. Tutupan botol ini berfungsi sebagai tombol untuk menyetel air yang keluar dari botol. 

Wadah berisi air ini digantung di dekat tanaman kita. Dibuka sedikit hingga air menetes keluar dari bekas lubang tadi. Aturlah tetesan dengan menyetel tutupan botol hingga tetesan air yang kita inginkan dan sesuai.

Air di dalam botol yang digantung bisa disetel agar  menetes perlahan-lahan selama ditinggal mudik (dok foto: duniaqtoy.com)
Air di dalam botol yang digantung bisa disetel agar  menetes perlahan-lahan selama ditinggal mudik (dok foto: duniaqtoy.com)

Pindahkan Tanaman

Setelah menemukan cara, misalnya menggunakan teknik sumbu, infus dan irigasi tetes maka perlu melihat posisi tanaman kita. Pastikan, tanaman tidak terlalu lama terkena cahaya matahari terutama ketika siang hingga sore hari.

Sebaiknya memindahkan tanaman di samping rumah, atau di bawah pohon yang terlindungi dari sinar matahari. Namun tanaman masih tetap mendapatkan cahaya.

Memindahkan tanaman dalam pot ke tempat yang cukup terlindung dari matahari dapat membantu tanah tidak kering secara ekstrem.

Pindahkan sementara tanaman ke samping rumah atau di bawah pohon untuk menghindari panas di siang dan sore hari (dokpri)
Pindahkan sementara tanaman ke samping rumah atau di bawah pohon untuk menghindari panas di siang dan sore hari (dokpri)

Bereslah semua trik yang kita lakukan untuk menjaga tanaman tidak layu selama ditinggal. Namun pastikan sekali lagi sesaat hendak mudik bahwa apa yang kita lakukan berjalan dengan baik.

Jangan lupa pula, memastikan kondisi rumah aman. Kompor dalam posisi mati. Listrik tak bermasalah. Semua gerendel jendela dan pintu terkunci dengan baik. 

Dan terakhir, memastikan pintu gerbang. Jika ada tetangga yang tidak mudik, maka bisalah titip rumah agar tetangga pun ikut memantau rumah kita.

Dan kita meninggalkan rumah dalam kondisi aman. Mudiklah tanpa perlu mencemaskan tanaman Anda. Selama mudik, maka ada yang bertugas menggantikan posisi Anda untuk menyiram tanaman kesayangan. Dan saat kembali, bisa mengambil alih kembali hand over pekerjaan yang telah diberikan kepada 'pembantu sementara' yang bertugas menyiram tanaman kita.

Selamat menjalani tradisi mudik bersama keluarga tanpa was-was dengan kondisi rumah (dok foto: tribunnews.com)
Selamat menjalani tradisi mudik bersama keluarga tanpa was-was dengan kondisi rumah (dok foto: tribunnews.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun