Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Telur Paskah Bukan Bagian dari Ibadah tetapi Tradisi Saja

9 April 2023   18:00 Diperbarui: 9 April 2023   20:38 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menciptakan kreatifitas anak lewat lomba merias telur paskah (dok foto: jpnn.com)
Menciptakan kreatifitas anak lewat lomba merias telur paskah (dok foto: jpnn.com)

Sekedar tentang Asal usul Telur Paskah

Telur paskah bukanlah acara yang lahir dari gereja. Tetapi diadaptasi dari kebudayaan luar.

 Konon, bermula dari festival anglo-saxon. Festival ini merupakan perayaan yang dikhususkan untuk merayakan kemunculan Dewi Eastre setiap musim semi. Diyakini, momentum ini adalah kebangkitan alam setelah musim dingin.

Beberapa misionaris Kristen kemudian mencoba untuk memasukkan unsur ini ke dalam acara di Gereja. Harapannya, acara yang berlangsung bersamaan akan mendorong pertobatan apabila ada simbol tertentu yang dibawa.

Telur adalah simbol dari Dewi Eastre. Telur dimakan dalam festival menyambut Dewi Eastre. Juga dikuburkan dengan maksud untuk mendapatkan kesuburan.  Sejarah tentang tradisi ini dapat  dibaca di https://www.kompas.com.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun