Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Tiga Manfaat Buah Mengkudu Selain untuk Kesehatan Manusia

9 April 2023   07:01 Diperbarui: 11 April 2023   02:38 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Daging buah dan biji mengkudu yang telah matang (dokumentasi pribadi)

Bagi yang memelihara ikan di kolam sudah biasa mengenal mengkudu. Seringkali dimanfaatkan dalam memelihara ikan. Kita dapat menggunakan mengkudu untuk mengatasi beberapa permasalahan terutama pada ikan lele. Bakteri Aeromonas dapat dikendalikan dengan buah mengkudu. 

Ciri-ciri ikan lele terserang bakteri Aeromonas hydropila dinataranya kehilang nafsu makan. Serangan yang makin parah menyebabkan luka-luka pada tubuh ikan dan insang terlihat mengeluarkan darah. 

Aplikasi pada kolam lele dapat diberikan secara langsung. Buah yang telah matang, diambil dan dibelah lalu dimasukkan ke dalam kolam. Zat-antibiotik yang dimiliki mengkudu dapat mengatasi bakteri dan jamur yang ada di dalam kolam. 

potongan buah mengkudu dapat dimasukkan secara langsung ke kolam ikan untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Aeromonas (dokumentasi pribadi)
potongan buah mengkudu dapat dimasukkan secara langsung ke kolam ikan untuk mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri Aeromonas (dokumentasi pribadi)

Pewarna Alami pada Kain Tenun

Para ibu sudah lama memanfaatkan mengkudu untuk mewarnai kain tenun mereka. Biasanya yang digunakan adalah bagian buah dan akarnya. 

Di NTT, penggunaan akar dan buah mengkudu masih terus dilakukan. Buah mengkudu biasa digunakan untuk memberi warna coklat atau merah pada kain tenun mereka.

Sayangnya, penggunaan pewarna alami ini sudah tergusur dengan penggunaan warna kimia seperti naftol. Namun kini sudah ada upaya pendampingan kepada para ibu penenun untuk kembali menggunakan arna-warna alami pada tenun ikat mereka. 

para ibu dari NTT menyiapkan  bahan-bahan pewarna alami, termasuk mengkudu untuk mewarnai tenun ikat (dok: news.detik.com)
para ibu dari NTT menyiapkan  bahan-bahan pewarna alami, termasuk mengkudu untuk mewarnai tenun ikat (dok: news.detik.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun