Setelah sepakat maka berangkatlah mereka untuk mencari Yesus. Yudas tahu betul tempat dimana Yesus berada. Yesus sering pergi berdoa di Getsemani bersama dengan murid-muridNya.
Sebelum berangkat, Yudas pun menyampaikan pada rombongan bahwa orang yang ia beri salam dan cium itulah yang harus ditangkap. Dialah Yesus.
Petrus: Murid yang Menyangkal Guru
Petrus adalah murid yang ikut serta bersama Yesus untuk berdoa di taman Getsemani menjelang Ia ditangkap. Ia adalah salah satu murid pemberani.
Ketika orang suruhan imam-imam agung datang untuk menangkap Yesus, Petrus sempat melakukan pembelaan. Ia segera menghunus pedangnya. Diayunkannya pada salah satu telinga hamba imam agung bernama Malthus.Â
Namun Yesus menegur Petrus, menyuruhnya untuk menyarungkan kembali pedangnya. Orang-orang suruhan Imam Kepala dan orang-orang tua Yahudi pun menangkap dan membawa Yesus. Mula-mula kepada Hanas, mertua Kayafas. Kayafas adalah imam agung  waktu itu.
Petrus sangat sedih dan tetap mengikuti orang-orang yang menangkap Yesus. Sewaktu Yesus diperiksa, Petrus pun masuk serta.
Namun rupanya perempuan penjaga pintu dan seorang lain, saudara dari Malthus itu mengetahui siapa itu Petrus.Â
Namun  Petrus berusaha unruk menyangkal Yesua hingga tiga kali. Lalu pergi sambil menangis sebab ia ingat akan perkataan Yesus bahwa Petrus akan menyangkalNya sebanyak 3 kali.
Pilatus: Hakim yang Mencuci Tangan
Piilatus adalah gubernur ke-5 yang memerintah di Provinsi Yudea waktu itu. Dialah yang bertugas untuk mengadili Yesus.
Mulanya Pilatus ingin membebaskan Yesus dari berbagai tuduhan orang Yahudi. Namun orang-orang Yahudi mendesak dan berteriak agar Yesus dijatuhi hukuman mati.