Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Gampang-gampang Susah Memperbanyak Tanaman melalui Stek Batang

1 April 2023   06:06 Diperbarui: 3 April 2023   17:15 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
contoh stek tanaman mawar (dok foto: bibitbunga.com)

Tanaman dapat dikembangbiakkan melalui dua cara, generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual). Perbanyakan secara generatif menggunakan biji atau benih. Sedangkan vegetatif itu menggunakan bagian-bagian tertentu dari tanaman induk yang sudah ada.

Salah satu cara memperbanyak tanaman melalui vegetatif adalah dengan stek. Praktik ini dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman induk seperti batang, daun, dan akar tanaman. Hasil potongan ini kemudian dikembangkan menjadi tanaman baru.

Stek dan cangkok merupakan perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang tidak ada perbaikan sifat atau menggabungkan sifat. Sedangkan contoh perbanyakan dengan memperbaiki sifat adalah pada sambung pucuk atau tempel samping.

Membiakkan stek jeruk pada wadah gelas (dok foto: YouTube/PowerDirector)
Membiakkan stek jeruk pada wadah gelas (dok foto: YouTube/PowerDirector)

Di dalam ilmu-ilmu pertanian, tanaman yang dapat distek batangnya dikelompokkan menjadi 4 bagian. Kelompok pertama adalah tanaman berkayu keras atau hardwood. Kelompok kedua, tanaman yang termasuk dalam kategori berkayu setengah keras (semi hardwood). Dua kelompok tanaman lain yang dapat distek adalah yang berkayu lunak (softwood) dan herbaceous (tanaman rempah-herbal).

Kelebihan dan Kekurangan Memperbanyak Tanaman via Stek

 Setiap perbanyakan tanaman, entah dengan generatif atau vegetatif selalu ada sisi kelebihan dan kelemahan. Namun dengan mengetahui plus dan minusnya, maka kita dapat menggabungkan kelebihan dan meminimalisir kekurangan. Ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup tanaman kita, termasuk mengoptimalkan hasil panen.

memelihara hasil tanaman jeruk dari stek batang dalam persemaian (dok foto: inspirasiberkebun.blogspot.com)
memelihara hasil tanaman jeruk dari stek batang dalam persemaian (dok foto: inspirasiberkebun.blogspot.com)

Memperbanyak tanaman dengan stek batang sudah lama dilakukan. Para petani di desa dan ibu rumah tangga yang hobi akan tanaman hias sudah seringkali sukses menjalankannya. Terutama pada jenis tanaman yang mudah dikembangbiakkan hanya dengan memotong-motong bagian tanaman, ditancapkan ke tanah lalu tumbuh dan berkembang.

Stek batang yang paling sering dilakukan oleh para petani adalah tanaman singkong. Beberapa juga melakukan penanaman bambu, jambu air dan tanaman berkayu khususnya di musim hujan. Sementara di rumah, kaum ibu sudah terbiasa menyetek mawar, melati, aster, lavender, krisan, kamboja, asoka, dan tanaman lainnya.

Berikut manfaat dari memperbanyak tanaman melalui stek batang:

1. Dapat dilakukan pada tanaman yang tidak menghasilkan biji
2. Mempertahankan sifat asli tanaman induk yang diturunkan ke generasi berikutnya
3. Masa juvenil alias masa muda yang lebih pendek
4. Persediaan bibit cepat diperoleh.

Selain keuntungan, ada juga kelemahan dari perbanyakan tanaman melalui stek. Beberapa kelemahan tersebut adalah:

1. Infeksi sistemik virus menjalar ke seluruh bagian tanaman, termasuk warisan dari tanaman induk
2. Tidak seperti biji, kita memerlukan tempat yang lebih luas, terutama di persemaian
3. Pada beberapa tanaman, perbanyakan dengan cara stek batang kurang praktis dan gagal
4. Tanaman tidak memiliki akar tunjang sehingga mudah roboh diterpa angin

Teknik Sederhana Menyetek Tanaman

Meskipun terlihat mudah, kita perlu menyiapkan langkah-langkah untuk melakukan praktik stek batang. Bila stek batang singkong itu terlihat paling mudah, maka tanaman lain ternyata gampang-gampang susah. Sering kali tanaman yang telah distek gagal tumbuh alias mati. 

Langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan dalam menyiapkan batang stek hingga perawatan hasil stek di persemaian sebagai berikut ini. 

Pertama, siapkan batang tanaman dari pohon induk yang akan distek batangnya

Batang yang digunakan sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak begitu tua. Perlu diingat, tidak semua tanaman dapat distek batangnya. Setelah menemukan batang ideal, maka kita sudah dapat melakukan praktik pemotongan. 

Umumnya, panjang stekan adalah antara 8-10 cm untuk tanaman yang selalu terlihat hijau. Sedangkan untuk tanaman yang tumbuh seperti belukar dipotong lebih panjang lagi, sekira 15-25 cm.

contoh stek tanaman mawar (dok foto: bibitbunga.com)
contoh stek tanaman mawar (dok foto: bibitbunga.com)

Kedua, buang sebagian daun yang ada pada stekan

Daun pada bagian bawah stekan perlu dibuang. Termasuk daun pada pucuk batang, apabila yang distek adalah batang yang memiliki pucuk.

Namun tetap menyisakan beberapa daun sekira 1/4 total daun agar fotosintesis tanaman tetap berlangsung. Bahkan ada juga juga yang tanpa daun, tak lama kemudian muncul kuncup daun.

Apabila ada kuncup bunga, sebaiknya dibuang saja agar tidak menyerap banyak nutrisi pada tanaman. Sebab fokus kita adalah menutrisi akar agar cepat tumbuh.

Ketiga, oleskan zat perangsang akar

Akar baru dapat dirangsang dengan zat perangsang akar. Karenanya, pada bekas stekan bagian bawah, kita dapat memberi olesan zat perangsang akar. 

Auksin seperti rooton F dapat dibeli di toko pertanian. Jika tidak ada pun tak masalah. Boleh dicoba, mengolesi bagian bawah stek dengan bawang merah. Bisa juga ditancapkan pada substrat yang telah disiapkan tanpa memberi zat perangsang akar. 

Keempat, buat substrat bagi bibit stek kita

Langkah selanjutnya adalah membuat substrat atau media bagi pertumbuhan akar tanaman yang sudah kita stek. Substrat yang kita gunakan bisa berupa media tanah atau pasir. Cara lain untuk lebih cepat muncul perakaran adalah menggunakan substrat air. 

substrat stek dari air lebih cepat muncul akar (dok foto: ilmukebun.com)
substrat stek dari air lebih cepat muncul akar (dok foto: ilmukebun.com)

Apabila menggunakan media tanah untuk persemaian sementara, maka tanaman yang telah kita tancapkan ke media tanah tersebut kita beri sungkup plastik. Lebih kurang 3-5 hari. Setelah itu baru sungkup plastiknya dibuka. 

Tetapi ada juga yang tidak menggunakan sungkup plastik. Tinggal memilih, mana yang lebih banyak berhasil itulah yang dipakai. 

Setelah terlihat akar di persemaian sementara, barulah tanaman ini dipindahkan ke media yang lebih besar seperti polibag berisi campuran media tanah, pupuk kandang pasir (1:1:1) untuk menumbuhkan perakaran tanaman. Persemaian kedua in perlu meenggunakan wadah lebih besar dan media yang cukup banyak untuk membantu proses penyerapan zat hara. 

Kelima, perawatan selama masa persemaian

Selama masa persemaian, tidak ada perlakuan yang khusus. Tetapi penting untuk memperhatikan agar media tidak terlihat kering. Sebab dapat mematikan akar muda tanaman.

Perlu berhati-hati saat lalu lalang di sekitar agar tidak menyenggol tanaman. Sebab dapat saja tanaman bergeser dari media, menyebabkan akarnya kering, dan tanaman pun layu dan mati. 

Untuk tanaman buah, setelah tanaman hasil stek sudah cukup kuat, kita dapat memindahkannya ke lokasi tanam akhir. Dapat ditanam di polibag, pot atau tanah sesuai dengan ketersediaan lahan kita.

merawat bibit jeruk dalam persemaian (dok foto: berkebun.co.id)
merawat bibit jeruk dalam persemaian (dok foto: berkebun.co.id)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun