Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Panen Sayuran Selama Bulan Ramadan Itu Menyenangkan

22 Maret 2023   07:25 Diperbarui: 22 Maret 2023   14:57 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi panen sayuran (Sumber: shuttesrtock)

Kebutuhan hidup meningkat menjelang bulan suci Ramadan itu sudah biasa. Tentu saja, kebutuhan utama dan paling penting adalah menyiapkan hati dan pikiran. 

Setiap orang berkomitmen untuk melaksanakan ibadah puasa secara paripurna selama satu bulan penuh. Lalu bersyukur dan bersukacita merayakan Idul Fitri. 

Selain beribadah, kebutuhan lain pun perlu dipersiapkan. Mulai dari keperluan akan pangan, sandang, hingga fasilitas pendukung lainnya seperti sarana transportasi dan komunikasi. Intinya, ada makna yang berbeda di saat bulan suci Ramadan.

Salah satu kebutuhan hidup yang meningkat selama bulan Ramadan adalah terkait dengan pangan. Tak hanya sumber makanan pokok, tetapi termasuk lauk-pauk, sayur-mayur aneka keperluan bahan lainnya.

Untuk penduduk desa, sumber pangan ini dapat diperoleh melalui dua cara yaitu produksi sendiri dan membeli. Tergantung pada kemampuan setiap orang selain input-input pertanian semisal lahan, air, dan peralatan.

Panen lebih awal dari perkiraan bulan Ramadan, namun masih ada hasil lain yang bakal dipanen selama Ramadan (dok foto: Ibu Suprapti/RT 2  Bukit Jambi)
Panen lebih awal dari perkiraan bulan Ramadan, namun masih ada hasil lain yang bakal dipanen selama Ramadan (dok foto: Ibu Suprapti/RT 2  Bukit Jambi)

Produksi sendiri, sekalipun lebih sedikit itu menyenangkan. Panen sayuran dam buah segar di kebun, ikan, ayam, bebek bisalah membantu kita untuk berhemat dan asupan gizi tetap terjaga.

Sawi ibu Ning, RT 2 Dusun Bukit Jambi, Gunung Katun siap panen menjelang Ramadan (dokpri)
Sawi ibu Ning, RT 2 Dusun Bukit Jambi, Gunung Katun siap panen menjelang Ramadan (dokpri)

Selalu Ada Sayur di Pekarangan

Menjadi petani memang mengasyikkan. Kita bisa mengatur jadwal tanaman sesuai keinginan dan kebutuhan. Kapan mulai menanam dan kapan akan memanen hasilnya.

Kelompok wanita tani di Bukit Jambi, Kampung Gunung Katun kini sudah mampu menghadirkan aneka sayuran di pekarangan sepanjang tahun.

Ada tiga strategi yang kini ditempuh oleh kelompok ibu dengan jumlah anggota sebanyak 74 ibu rumah tangga ini. Dengan hanya bertanam di sekitar pekarangan, selalu saja ada sayuran yang dipanen. 

Strategi pertama, diversifikasi sayuran di lahan pekarangan. Mereka menanam beberapa tanaman sayuran dengan umur panen yang berbeda. Memenuhi pekarangan kosong dengan tanaman aneka sayuran bergizi.

Setiap ibu memilih untuk menanam sayuran yang bisa dipanen hanya dalam hitungan minggu. Dipadu dengan sayuran yang umur panennya mencapai hitungan bulanan. 

Bisa mengkombinasi kangkung dan sawi dengan terong, tomat atau kacang panjang. Boleh juga memilih jenis tanaman lain tetapi dengan umur HST yang berbeda.

Panen kangkung tahap 1 menjelang puasa. Ibu ini telah merencanakan tanam bertahap dan akan anen sectiap minggu pula (dokpri)
Panen kangkung tahap 1 menjelang puasa. Ibu ini telah merencanakan tanam bertahap dan akan anen sectiap minggu pula (dokpri)

Strategi kedua, tanam secara bertahap. Sayuran umur pendek semisal bayam cabut, kangkung dan sawi tak ditanam sekaligus di waktu yang bersamaan.

Contohnya menanam kangkung. Dengan menghitung kebutuhan komsumsi sayuran dalam keluarga, setiap rumah tangga akan menanam sayuran ini secara bertahap. 

Satu bulan, mereka menumbuhkan sayuran kangkung sebanyak 4 kali, minggu pertama hingga ke-4. Setiap minggu mereka akan panen sayur kangkung. Tanam bertahap, panennya pun bertahap.

Setiap jenis benih telah diperkirakan masa panen setelah tanam sehingga membantu petani untuk menghitung hari panen setelah tanam (dokpri)
Setiap jenis benih telah diperkirakan masa panen setelah tanam sehingga membantu petani untuk menghitung hari panen setelah tanam (dokpri)

Strategi ketiga, menghitung usia panen sayuran . Dengan demikian, para ibu dapat menghitung kapan mereka akan panen di saat perlu. 

Para ibu juga sudah dapat menghitung berapa rata-rata usia ikan atau ayam yang layak panen. Untuk ikan lele, para ibu sudah tahu umur panen adalah sekira tiga bulanan. 

Beberapa ibu mulai memelihara lele di bulan Desember 2023 sehingga akan panen di bulan Maret hingga April 2023. Hasil panen ikan ini diharapkan untuk menambah variasi menu makan di bulan puasa tahun ini.

Hasil panen yang bervariasi tentunya akan memperkaya penyusunan menu makanan keluarga. Hari ini ikan dan sayuran jenis tertentu, besok bisa mengkombinasikan daging ayam dengan sayuran plus buah-buahan lainnya yang sebagian diambi dari pekarangan atau kebun kita.

Sebagian menu makanan ini adalah hasil produksi sendiri (dokpri)
Sebagian menu makanan ini adalah hasil produksi sendiri (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun