Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Rorak, Teknik Konservasi Lahan Berbiaya Rendah di Kebun Kita

16 Maret 2023   16:21 Diperbarui: 17 Maret 2023   12:51 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh rorak, saluran buntu di kebun untuk menampung air hujan (Dokumentasi pribadi)

Ketika hujan, air akan mengalir masuk ke dalam rorak buatan kita. Air akan tertampung di dalam. Perlahan-lahan meresap dan menghilang apabila beberapa saat tak hujan. 

Air hujan tidak serta merta mengalir di permukaan tanah. Erosi menjadi berkurang. Di sisi lain, cara yang nampak sederhana ini juga berkonstribusi terhadap upaya melestarikan air dalam tanah.

Mari membuat rorak di kebun kita. Selain memperbaiki struktur tanah, kita pun telah berperan dalam kegiatan konservasi air. Lahan lestari, air pun lestari. 

Teras sawah Jatiluwih, Tabanan, Bali (dk foto: Pixabay.com)
Teras sawah Jatiluwih, Tabanan, Bali (dk foto: Pixabay.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun