Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Rorak, Teknik Konservasi Lahan Berbiaya Rendah di Kebun Kita

16 Maret 2023   16:21 Diperbarui: 17 Maret 2023   12:51 2233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh budidaya tanaman dengan melakukan metode Alley cropping alias pertanian lorong (Dok foto: bebasbanjir2025.wordpress.com/Sidik H. Tala'ohu)

Contoh budidaya tanaman dengan melakukan metode Alley cropping alias pertanian lorong (Dok foto: bebasbanjir2025.wordpress.com/Sidik H. Tala'ohu)
Contoh budidaya tanaman dengan melakukan metode Alley cropping alias pertanian lorong (Dok foto: bebasbanjir2025.wordpress.com/Sidik H. Tala'ohu)

Contoh teknik vegetatif di antaranya dengan cara pemberian mulsa, metode silvapastura dan alley cropping atau biasa disebut sebagai sistem pertanian lorong. 

Silvapastura menganut prinsip tumpang sari tanaman pakan di bawah tegakan tanaman utama. Misalnya, menanam rumput gajah atau rumput setaria di bawah tegakan tanaman karet yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. 

Alley cropping biasa dilakukan pada lahan yang berkontur miring dengan tujuan menahan laju erosi. Pada lahan miring ini, kita dapat menanam perdu leguminose secara rapat, berbaris mengikuti kemiringan tanah seperti tanaman pagar.

Metode Mekanik

Metode mekanik terkait dengan pembuatan galian atau bangunan fisik dengan tujuan mengurangi erosi pada kebun kita. Cukup banyak contoh metode ini yang dapat digunakan sesuai dengan kemampuan biaya dan kemampuan kita menguasai teknik ini.

Beberapa teknik yang bisa dipraktikkan di lahan tanpa mengeluarkan biaya tinggi di antaranya pembuatan rorak dan terasering. Juga bisa menghambat laju air hujan dengan susunan kayu dan membuat drainase di kebun.

Membuat Rorak di Kebun

Konservasi lahan dan air tidak selamanya harus dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih dan berbiaya tinggi. Jangankan mengeluarkan biaya untuk itu. Membeli bibit, pupuk, pestisida dan sarana pertanian lain saja sudah berat. 

Namun bukan berarti petani tak berupaya untuk menjaga kelestarian lahannya. Di kebun, kita cukup membuat rorak yaitu menggali tanah di antara tanaman kita. Rorak sering juga disebut sebagai saluran buntu. 

Contoh rorak, saluran buntu di kebun untuk menampung air hujan (Dokumentasi pribadi)
Contoh rorak, saluran buntu di kebun untuk menampung air hujan (Dokumentasi pribadi)

Kita cukup membuat galian dengan panjang sekira satu hingga dua meter dan lebar setengah meter dengan kedalaman setengah hingga satu meter. 

Di dalam lubang jebakan air ini, kita dapat memberi berbagai sarasah atau bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini dapat melapuk dan berkontribusi untuk memperbaiki lahan pertanian kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun