Contoh teknik vegetatif di antaranya dengan cara pemberian mulsa, metode silvapastura dan alley cropping atau biasa disebut sebagai sistem pertanian lorong.Â
Silvapastura menganut prinsip tumpang sari tanaman pakan di bawah tegakan tanaman utama. Misalnya, menanam rumput gajah atau rumput setaria di bawah tegakan tanaman karet yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.Â
Alley cropping biasa dilakukan pada lahan yang berkontur miring dengan tujuan menahan laju erosi. Pada lahan miring ini, kita dapat menanam perdu leguminose secara rapat, berbaris mengikuti kemiringan tanah seperti tanaman pagar.
Metode Mekanik
Metode mekanik terkait dengan pembuatan galian atau bangunan fisik dengan tujuan mengurangi erosi pada kebun kita. Cukup banyak contoh metode ini yang dapat digunakan sesuai dengan kemampuan biaya dan kemampuan kita menguasai teknik ini.
Beberapa teknik yang bisa dipraktikkan di lahan tanpa mengeluarkan biaya tinggi di antaranya pembuatan rorak dan terasering. Juga bisa menghambat laju air hujan dengan susunan kayu dan membuat drainase di kebun.
Membuat Rorak di Kebun
Konservasi lahan dan air tidak selamanya harus dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih dan berbiaya tinggi. Jangankan mengeluarkan biaya untuk itu. Membeli bibit, pupuk, pestisida dan sarana pertanian lain saja sudah berat.Â
Namun bukan berarti petani tak berupaya untuk menjaga kelestarian lahannya. Di kebun, kita cukup membuat rorak yaitu menggali tanah di antara tanaman kita. Rorak sering juga disebut sebagai saluran buntu.Â
Kita cukup membuat galian dengan panjang sekira satu hingga dua meter dan lebar setengah meter dengan kedalaman setengah hingga satu meter.Â
Di dalam lubang jebakan air ini, kita dapat memberi berbagai sarasah atau bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini dapat melapuk dan berkontribusi untuk memperbaiki lahan pertanian kita.