Entah apa yang melatarbelakangi si pemilik harta pamer. Apakah ingin menunjukkan pada dunia bahwa inilah aku. Tak ada yang bisa menandingi diriku. Atau boleh jadi, sekedar iseng dan caper alias cari perhatian dari publik.
Namun kenyataannya lain. Boro-boro mendapatkan pujian. Malah kena hujat netizen, dan lembaga yang berwajib pun mulai ikut merapat. Menelusuri harta keluarga, membuat suasana mulai panik dan tak nyaman. Tentu saja itu bagi orang kaya yang mendapatkan hartanya dengan cara tak wajar.Â
Yang bersangkutan baru kaget setelah pamer. Flexing yang tak menuai pujian, tetapi berujung petaka. Contoh paling fresh, kasus Mario Dandy yang sebelum jatuh pada kasus penganiayaan David, ternyata telah lama pamer harta yang disediakan oleh orang tuanya.
Keluarga itu Harta Berharga
Harta yang paling berharga, adalah keluarga. Makanya, saya suka menonton sinetron Keluarga Cemara. Juga menyanyikan potongan lagu Harta Berharga yang pernah dinyanyikan oleh Bunga Citra Lestari lewat ost Keluarga Cemara.
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga...
(BCL)
Ya, keluarga itu harta yang tak ternilai. Keutuhan keluarga itu jauh lebih penting daripada harta yang berlimpah-limpah. Memang semua orang butuh harta, namun harta bukanlah segala-galanya.
Sandra Dewi, artis kaya itu misalnya. Ia tak mau pamer cuan atau harta lain. Yang dipamerkan adalah kehidupan bersama keluarga kecilnya. Bagaimana mencurahkan kasih sayang, tak melimpahi mereka dengan harta. Tetapi mendidik anak-anak untuk belajar bentanggung jawab sejak kecil.
Barangkali, apabila ingin mencari figur yang hendak diidolakan maka perlulah mengidolakan orang yang hidupnya tak pamer harata. Tetapi lebih banyak melakukan kegiatan kemanusiaan tanpa banyak pamer.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H