Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pemimpin Diktator dari Negeri Nasib Tak Tentu

4 Maret 2023   12:22 Diperbarui: 4 Maret 2023   16:21 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamji manis tinggal janji (dok foto: Pinterest Karikatue)

Persoalan penggusuran hingga kini tak diselesaikan dengan baik. Tempat wisata yang sudah maju lun sempat diobok-obok dengan mematok tiket masuk yang fantastis.

Dan tentu saja rakyat menjadi begitu marah ketika tanpa alasan yang jelas, ia mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah berjalan baik. ini ia lakukan menjelang bulan ke-3 di tahun pemerintahannya yang ke-3.  

Memang, hanya uji coba untuk beberapa warga yang ada. Namun sikap arogansinya membuat warga melakukan perlawanan. Bahkan, pemerintah di atasnya pun telah memintanya untuk mengkaji ulang.

Namun, diktatornya muncul. Keputusan harus tetap dilakukan. Yang menolak dicap bodoh dan tidak mau maju. Dan orang yang tidak  mau maju, silakan undur diri.

Ah tuan diktator. Ini bukan negeri warisan. Bukan diwariskan pada anda sehingga tittahmu harus diaminkan. 

Sadarlah wahai tuan. Rakyat selalu punya cara untuk melwan kekuasaan yang sewenang-wenang.

People power di Filipina tahun 1986 (dok foto: kompas.com)
People power di Filipina tahun 1986 (dok foto: kompas.com)

 Jangan pernah meremehkan suara mereka. Ingatlah akan sejarah-sejarah people power. Jangan sampai rakyatmu membangkang karena kebijakanmu yang tidak pro rakyat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun