Tanam bambu di tepi kali
Banjir datang bambu pun hanyut
Tebar senyum di pandangan pertama
Siapa tahu terhanyut cinta
Pertemuan singkat dengan Indah di malam itu membuatku susah tidur. Terbayang senyum manis dan suara merdunya. Plus mata beningnya.Â
Ala mak, rasanya mau kupacari secepatnya dan kuajak menikah. Lalu kupinang dan kubawa pulang ke rumah untuk hidup bahagia bersamanya dan anak-anak kami nantinya.Â
"Indah, Indah. Andaikan kamu menjadi pacarku. Indah, Indah. Maukah engkau kunikahi? Abang akan membuatkan istana mungil nan elegan. Di tengah-tengah sawah kita yang luas. Biarlah engkau menjadi bidadari di istana mungil kita dan....."
Dug dug dug! Abang....bangun! Sudah hampir sore nih. Sapi-sapi kita pada melenguh, kambing-kambing pun mengembik karena tak ada rumput buat mereka. Abang...abang....bangun!!! Teriak sang isteri sambil memukul pintu kamar yang tak terkunci.Â
"Ya ampun...nggak pernah mau lihat orang senang nih", omelku sambik mengusap mata. Kuterbangun, menggerutu dan pergi biar kekasih hati, isteri dan ibunya anak-anak ini  tak curiga. Tak bertanya apa gerangan impian suami di siang bolong.
Demikian cerpen mengenai mimpi di siang bolong.
Joko Sembung bawa golok
Walau nggak nyambung
Tolong jangan digobloukin
Greg N. Dunia mimpi, 12 February 2023, menjelang Valentine's day.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H