Prinsip kedua, mendukung ekonomi keluarga
Selain mendukung gizi keluarga, aneka sayuran dapat ditanam dalam skali yang lebih besar dengan tujuan dijual. Sebagian kecil dimakan untuk memenuhi gizi keluarga, dan sebagian lain dijual untuk menopang ekonomi keluarga.
Prinsip ketiga, mendukung pengetahuan dan keterampilan keluarga
Siapa bilang komunitas petani tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan? Â Ada dan banyak. Hanya saja, mereka seringkali menganggapnya sebagai bagian dari kerja.
Saya pribadi belajar dari petani lain, bagaimana melakukan teknik sambung pucuk pada kopi atau sambung samping pada kakao. Mereka sangat cekatan. Saya baru mendapatkan satu sambungan, mereka sudah mendapatkan sepuluh.
Ya, di sini terjadi saling sharing pengetahuan yang baik. Abah Romli, tempat saya belajar sambung pucuk kopi misalnya, kurang memahami bagaimana mengambil entres atas yang baik. Saya yang sedikit banyak membaca kriteria batang atas dan bawah, menyarankan untuk mencari yang terbaik.
Prinsip keempat, mendukung program pemerintah di desa
Pemerintah desa memiliki tanggung jawab untuk membangun desanya. Pemdes punya RPJM Desa dan RKT Desa yang cukup lengkap. Karenanya, kurang eloklah apabila ingin membantu tetapi tanpa permisi langsung mengajak masyarakat untuk melakukan sesuatu.
Pemerintah Desa hingga level dusun dan RT akan sangat senang dan terbuka apabila ada pihak lain yang ingin berkontribusi, ikut membangun masyarakatnya. Apabila ada koordinasi yang baik, maka pembangunan akan bisa mencakup seluruh masyarakat dan wilayah yang ada di daerah tersebut.