Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Arang, Si Hitam yang Memberi Manfaat bagi Tanaman

29 Januari 2023   10:32 Diperbarui: 29 Januari 2023   10:36 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media tanam berupa arang, sudah tidak asing lagi bagi pecinta tanaman dalam pot. Entah tanaman hias, sayuran, ataupun buah-buahan. Yang paling sering dijumpai, adalah sekam bakar yang biasa dijual oleh pedagang kecil di pinggir jalan, atau di toko-toko pertanian. Para hobiis anggrek, sering memanfaatkan media arang bagi tanamannya.

Pada umumnya, orang mengetahui manfaat arang sebagai media tanaman. Sebagai tempat bagi tanaman untuk melekatkan akarnya, lalu bertumbuh dan berkembang. Tentu saja ada manfaat lain di luar pertanian, seperti untuk energi (bahan bakar), bahan obat-obatan, dan terkait juga dengan kecantikan. 

Arang, merupakan residu hitam, berbentuk karbon yang tak murni dan tidak ada air. Komposisi karbonnya mencapai 80-98% dan sisanya, abu. Demikian diinformasikan dalam berita.99.co.

Si hitam ini tak hanya berguna untuk menegakkan tanaman. Atau menyediakan dirinya ditempeli oleh akar tanaman, lalu menjalar kemana-mana sesuai kemauan si tumbuhan.

Beberapa lembaga riset atau institusi yang berkonsentrasi pada pembangunan, sering kali menyebut arang sebagai biochar. UNDP misalnya, memiliki program terkait dengan pengembangan pemanfaatan arang ini. Untuk energi tungku bersih dan pertanian.

Arang dalam ukuran yang besar dapat dimanfaatkan untuk media tanam anggrek (dok foto: anekabudidaya.com)
Arang dalam ukuran yang besar dapat dimanfaatkan untuk media tanam anggrek (dok foto: anekabudidaya.com)

Sekalipun banyak manfaatnya, penggunaan arang tidak bermaksud untuk menggantikan peran pupuk tanaman. Benda ini lebih berfungsi sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian, baik dari aspek fisik, kimia, maupun biologi tanah.

Sebagai bahan untuk membenahi lahan, biochar memiliki banyak kelebihan. Cyberc.pertanian.go.id menyebutkan, penambahan arang pada lahan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara. Juga menyimpan dan menahan hara dan air.

Peran lain dari arang adalah meningkatkan aktifitas mikroorganisme dalam tanah dan mengurangi laju emisi karbondioksida (CO2) sebab arang mampu mengakumulasi karbon dalam jumlah yang cukup besar. Isu ini, tentunya terkait dengan salah satu persoalan yang dihadapi oleh dunia saat ini, yaitu pemanasan global.

Manfaat Arang untuk Tanaman Pot Kita

Aplikasi arang untuk tanaman hias terutama yang dikembangkan di dalam pot kini semakin banyak dimanfaatkan. Para pecinta tanaman bisa mendapatkannya di pedagang pinggir jalan, atau toko pertanian yang ada di sekitar. 

Bahan padatan organik untuk membuat arang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Selain sekam padi, ada pula batok kelapa, serbuk gergaji, tongkol jagung, kulit kakao. Juga bahan padatan organik lain yang telah disediakan oleh alam. 

Sebenarnya, kita bisa membuat arang sendiri melalui proses pemanasan. Hanya rata-rata para pecinta tanaman tidak memiliki bahan dan cukup waktu untuk mengerjakannya. Lebih mudah membeli produk jadi. Sementara, bagi yang memproduksi arang sekam, bisa mencoba membakar sekam padi untuk dijual. Salah satu petunjuk membuat arang sekam, seperti pada Youtube-nya Aris Pipit berikut.


Arang untuk media tanam yang saat ini lebih sering ditemukan adalah arang sekam padi. Di Kota Kupang, kita dapat membeli sebungkus arang sekam padi seharga Rp 10.000,00. Di dalamnya, telah dicampur juga dengan sedikit kotoran kambing atau kotoran ayam.

Adapun manfaat menambahkan, atau menggunakan media arang pada tanaman dalam pot kita adalah sebagai berikut:

1. Akar Tanaman Leluasa Menjalankan Fungsinya

Arang, memiliki rongga-rongga atau pori yang banyak. Kondisi ini menyebabkan udara bebas keluar masuk dalam pot kita. Perakaran tanaman kita menjadi kuat, lebih banyak dan tentunya mempermudah proses pengangkutan air dan zat makanan ke daun untuk menjalani proses 'memasak makanan' di sana sebelum dikirim ke seluruh organ tubuh tumbuhan.

Produk arang halus, mampu menyerap air dan karbon (dok foto: bestonasia.com)
Produk arang halus, mampu menyerap air dan karbon (dok foto: bestonasia.com)

2. Menetralisir Air dan Racun 

Air yang berlebihan, dapat diserap oleh arang dan disimpan di dalam. Saat tanaman kekurangan air, masih dapat menyerapnya dari arang. Selain itu, arang juga berperan untuk menyerap zat beracun yang terbawa di dalam air atau tanah. Kemampuan untuk menyerap racun dan air ini, bisa menyelamatkan tanaman untuk tidak mati keracunan.

3. Menjadi Tempat Berkembang Biaknya Mikroorganisme

Permukaan arang yang berongga-rongga tersebut, ternyata berfungsi juga sebagai tempat berkembang biaknya mikroorganisme. Tentu saja, yang diharapkan adalah mikroorganisme yang bermanfaat, misalnya bakteri yang bermanfaat untuk memfiksasi Nitrogen, atau mikroba perombak bahan organik.

4. Memudahkan Memindahkan Tanaman

Media arang itu lebih ringan dibandingkan dengan media tanah dan pasir. Kondisi ini memudahkan kita untuk merombak tata letak tanaman pot sesuai dengan selera. Media tanah di dalam pot, lama-kelamaan menjadi sangat keras dan padat. Sedangkan media arang sekam tidaklah demikian. Arang sekam dalam pot itu mudah digemburkan.

Pemanfaatan biochar (dok foto: biochar-industry.com)
Pemanfaatan biochar (dok foto: biochar-industry.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun