Media tanam berupa arang, sudah tidak asing lagi bagi pecinta tanaman dalam pot. Entah tanaman hias, sayuran, ataupun buah-buahan. Yang paling sering dijumpai, adalah sekam bakar yang biasa dijual oleh pedagang kecil di pinggir jalan, atau di toko-toko pertanian. Para hobiis anggrek, sering memanfaatkan media arang bagi tanamannya.
Pada umumnya, orang mengetahui manfaat arang sebagai media tanaman. Sebagai tempat bagi tanaman untuk melekatkan akarnya, lalu bertumbuh dan berkembang. Tentu saja ada manfaat lain di luar pertanian, seperti untuk energi (bahan bakar), bahan obat-obatan, dan terkait juga dengan kecantikan.Â
Arang, merupakan residu hitam, berbentuk karbon yang tak murni dan tidak ada air. Komposisi karbonnya mencapai 80-98% dan sisanya, abu. Demikian diinformasikan dalam berita.99.co.
Si hitam ini tak hanya berguna untuk menegakkan tanaman. Atau menyediakan dirinya ditempeli oleh akar tanaman, lalu menjalar kemana-mana sesuai kemauan si tumbuhan.
Beberapa lembaga riset atau institusi yang berkonsentrasi pada pembangunan, sering kali menyebut arang sebagai biochar. UNDP misalnya, memiliki program terkait dengan pengembangan pemanfaatan arang ini. Untuk energi tungku bersih dan pertanian.
Sekalipun banyak manfaatnya, penggunaan arang tidak bermaksud untuk menggantikan peran pupuk tanaman. Benda ini lebih berfungsi sebagai sarana untuk memperbaiki kualitas lahan pertanian, baik dari aspek fisik, kimia, maupun biologi tanah.
Sebagai bahan untuk membenahi lahan, biochar memiliki banyak kelebihan. Cyberc.pertanian.go.id menyebutkan, penambahan arang pada lahan dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara. Juga menyimpan dan menahan hara dan air.
Peran lain dari arang adalah meningkatkan aktifitas mikroorganisme dalam tanah dan mengurangi laju emisi karbondioksida (CO2) sebab arang mampu mengakumulasi karbon dalam jumlah yang cukup besar. Isu ini, tentunya terkait dengan salah satu persoalan yang dihadapi oleh dunia saat ini, yaitu pemanasan global.
Manfaat Arang untuk Tanaman Pot Kita
Aplikasi arang untuk tanaman hias terutama yang dikembangkan di dalam pot kini semakin banyak dimanfaatkan. Para pecinta tanaman bisa mendapatkannya di pedagang pinggir jalan, atau toko pertanian yang ada di sekitar.Â
Bahan padatan organik untuk membuat arang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Selain sekam padi, ada pula batok kelapa, serbuk gergaji, tongkol jagung, kulit kakao. Juga bahan padatan organik lain yang telah disediakan oleh alam.Â
Sebenarnya, kita bisa membuat arang sendiri melalui proses pemanasan. Hanya rata-rata para pecinta tanaman tidak memiliki bahan dan cukup waktu untuk mengerjakannya. Lebih mudah membeli produk jadi. Sementara, bagi yang memproduksi arang sekam, bisa mencoba membakar sekam padi untuk dijual. Salah satu petunjuk membuat arang sekam, seperti pada Youtube-nya Aris Pipit berikut.
Arang untuk media tanam yang saat ini lebih sering ditemukan adalah arang sekam padi. Di Kota Kupang, kita dapat membeli sebungkus arang sekam padi seharga Rp 10.000,00. Di dalamnya, telah dicampur juga dengan sedikit kotoran kambing atau kotoran ayam.
Adapun manfaat menambahkan, atau menggunakan media arang pada tanaman dalam pot kita adalah sebagai berikut:
1. Akar Tanaman Leluasa Menjalankan Fungsinya
Arang, memiliki rongga-rongga atau pori yang banyak. Kondisi ini menyebabkan udara bebas keluar masuk dalam pot kita. Perakaran tanaman kita menjadi kuat, lebih banyak dan tentunya mempermudah proses pengangkutan air dan zat makanan ke daun untuk menjalani proses 'memasak makanan' di sana sebelum dikirim ke seluruh organ tubuh tumbuhan.
2. Menetralisir Air dan RacunÂ
Air yang berlebihan, dapat diserap oleh arang dan disimpan di dalam. Saat tanaman kekurangan air, masih dapat menyerapnya dari arang. Selain itu, arang juga berperan untuk menyerap zat beracun yang terbawa di dalam air atau tanah. Kemampuan untuk menyerap racun dan air ini, bisa menyelamatkan tanaman untuk tidak mati keracunan.
3. Menjadi Tempat Berkembang Biaknya Mikroorganisme
Permukaan arang yang berongga-rongga tersebut, ternyata berfungsi juga sebagai tempat berkembang biaknya mikroorganisme. Tentu saja, yang diharapkan adalah mikroorganisme yang bermanfaat, misalnya bakteri yang bermanfaat untuk memfiksasi Nitrogen, atau mikroba perombak bahan organik.
4. Memudahkan Memindahkan Tanaman
Media arang itu lebih ringan dibandingkan dengan media tanah dan pasir. Kondisi ini memudahkan kita untuk merombak tata letak tanaman pot sesuai dengan selera. Media tanah di dalam pot, lama-kelamaan menjadi sangat keras dan padat. Sedangkan media arang sekam tidaklah demikian. Arang sekam dalam pot itu mudah digemburkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H