Bahan padatan organik untuk membuat arang cukup banyak tersedia di sekitar kita. Selain sekam padi, ada pula batok kelapa, serbuk gergaji, tongkol jagung, kulit kakao. Juga bahan padatan organik lain yang telah disediakan oleh alam.Â
Sebenarnya, kita bisa membuat arang sendiri melalui proses pemanasan. Hanya rata-rata para pecinta tanaman tidak memiliki bahan dan cukup waktu untuk mengerjakannya. Lebih mudah membeli produk jadi. Sementara, bagi yang memproduksi arang sekam, bisa mencoba membakar sekam padi untuk dijual. Salah satu petunjuk membuat arang sekam, seperti pada Youtube-nya Aris Pipit berikut.
Arang untuk media tanam yang saat ini lebih sering ditemukan adalah arang sekam padi. Di Kota Kupang, kita dapat membeli sebungkus arang sekam padi seharga Rp 10.000,00. Di dalamnya, telah dicampur juga dengan sedikit kotoran kambing atau kotoran ayam.
Adapun manfaat menambahkan, atau menggunakan media arang pada tanaman dalam pot kita adalah sebagai berikut:
1. Akar Tanaman Leluasa Menjalankan Fungsinya
Arang, memiliki rongga-rongga atau pori yang banyak. Kondisi ini menyebabkan udara bebas keluar masuk dalam pot kita. Perakaran tanaman kita menjadi kuat, lebih banyak dan tentunya mempermudah proses pengangkutan air dan zat makanan ke daun untuk menjalani proses 'memasak makanan' di sana sebelum dikirim ke seluruh organ tubuh tumbuhan.
2. Menetralisir Air dan RacunÂ
Air yang berlebihan, dapat diserap oleh arang dan disimpan di dalam. Saat tanaman kekurangan air, masih dapat menyerapnya dari arang. Selain itu, arang juga berperan untuk menyerap zat beracun yang terbawa di dalam air atau tanah. Kemampuan untuk menyerap racun dan air ini, bisa menyelamatkan tanaman untuk tidak mati keracunan.
3. Menjadi Tempat Berkembang Biaknya Mikroorganisme