Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kuda Kepang, Atraksi yang Disukai Masyarakat Lampung

23 Januari 2023   11:01 Diperbarui: 23 Januari 2023   13:43 2027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turonggo Purbo Sejati, salah satu paguyuban Jaran Kepang yang sering ditanggap dalam acara di Gunung Katun, Baradatu (dok pribadi)

Tarian ini merupakan bagian dari pagelaran Tari Reog yang fenomenal itu. Ditarikan dalam beberapa bagian, dengan para pemain yang berbeda-beda. Namun yang paling sering menyedot perhatian adalah bagian yang mana seseorang kesurupan, memakan beling dan dipecut tanpa merasa sakit sedikit pun. (Paguyuban Kuda Kepang di Lampung, mulai dibina seperti vidio singkat YouTube berikut ini).


Konon, Jaranan Kepang merupakan atraksi tarian kesurupan. Namun versi lain yang diceritakan pada legenda Reog abad ke-11 menyebutkan, tarian ini menggambarkan pasukan pemuda cantik bergelar Jathil. Ia menunggang kuda putih yang memiliki rambut, ekor, dan sayap emas. Dengan kuda supernya ini, ia maju membantu pertempuran Kerajaan Bantarangin. Lawannya adalah pasukan penunggang babi hutan dari Kerajaan Lodaya. Demikian dilansir oleh id.wikipedia.org.

Apapun itu, atraksi ini melambangkan keberanian. Menjalankan tanggung jawab hingga tuntas, sekalipun itu berdampak bagi dirinya. Juga terbangunnya saling percaya di antara sesama tim. Perisitwa-peristiwa yang terjadi selama atraksi, tak dilanjutkan dalam pergaulan mereka setelah selesai atraksi. Semua kembali normal.

Melestarikan Warisan Leluhur Lewat Atraksi Terjadwal

Kesenian tradisional yang masih bertahan hidup hingga sekarang, kebanyakan diwariskan secara turun-temurun. Bertahan melalui paguyuban yang mana calon-calon pemain direkrut dari orang di sekitar, baik sebagai pemain musik, maupun pelaku atraksi.  Biasanya atraksi ini ditanggap oleh orang yang memiliki hajatan.

Turonggo Purbo Sejati, salah satu paguyuban Jaran Kepang yang sering ditanggap dalam acara di Gunung Katun, Baradatu (dok pribadi)
Turonggo Purbo Sejati, salah satu paguyuban Jaran Kepang yang sering ditanggap dalam acara di Gunung Katun, Baradatu (dok pribadi)

Orang yang terlibat di dalamnya, tak terjadi secara spontan. Tetapi menjadi anggota yang harus berlatih dan melakoni beberapa hal yang menjadi peraturan di dalam payuguban Jaran Kepang ini.

Di lain pihak, mengingat bahwa kesenian tradisional yang masih hidup perlu dilestarikan, maka pemerintah setempat juga ingin berkontribusi dalam upaya melestarikannya. Diantaranya mendorong generasi muda untuk memperdalamnya, juga mendampingi dan membina paguyuban yang sudah dibentuk oleh masyarakatnya.

Kampung Gunung Katun pun demikian. Berkomitmen untuk melestarikan warisan leluhur yang masih ada di masyarakat. Diantaranya, membina kaum muda seperti Karang Taruna untuk mendalami kesenian yang hidup dan berkembang di daerahnya.

Secara bergantian, atraksi ini digelar di dusun yang ada di Gunung Katun. Saat ini, ada 4 dusun yang bergabung untuk secara bergantian menyelenggarakan Jaranan Kepang. Semua masyarakat, akan diundang untuk datang dan menyaksikan atraksi dimaksud. Dimulai dari pagi hingga malam hari.

Pemilihan hari, disesuaikan dengan perkiraan waktu dimana banyak orang bisa hadir. Biasanya di hari minggu, atau hari-hari libur nasional lain yang tidak mengganggu aktifitas keseharian masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun