Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pumanu, Jamur Bulan Liar yang Bisa Dinikmati

13 Januari 2023   09:09 Diperbarui: 13 Januari 2023   14:18 7325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pumanu, jamur bulan yang rajin tumbuh di musim hujan (dok pribadi)

Mengolah pumana untuk ditumis (dok foto: Mery Nafanu
Mengolah pumana untuk ditumis (dok foto: Mery Nafanu

Jamur bulan, munculnya tak pernah sendiri. Seperti berkoloni. Karenanya, ketika menemukan satu saja, maka tebarkan lagi pandangan di sekitar. Akan menemukan lebih banyak lagi. Di tanah terbuka, di sela-sela batu, atau di bawah pohon.

Cara Mengolah Jamur Bulan Versi Kami Orang Kampung

Ada dua cara pengolahan jamur bulan versi kami orang kampung di NTT. Cara pertama, ditumis dan cara kedua, dilawar alias dibuat semacam sambal matah.

Lawar Pumanu ala orang Kampung dapat dibuat dengan bahan-bahan berupa Pumanu bakar (3-5 buah), 1-2 buah belimbing wuluh, 5 cabai rawit, 2-3 isi bawang merah, beberapa lembar daun kemangi, dan garam secukupnya. Bisa ditambahkan MSG bagi yang menginginkannya.

Membersihkan bagian atas pumanu yang berlendir (dok pribadi)
Membersihkan bagian atas pumanu yang berlendir (dok pribadi)

Bagian atas payungnya yang berlendir dibersihkan terlebih dahulu. Batang bawahnya juga dibersihkan dari tanah dengan menggunakan pisau hingga bersih. Lalu dicuci agar tanah dan kotoran yang menempel pada badan Pumanu tercuci semuanya.

Selanjutnya, Pumanu ini dibakar agar terlihat layu. Tak perlu terlalu lama membakarnya. Cukup 2-3 menit. Angkat dan suir-suir menjadi bentuk yang kecil-kecil di dalam wadah. Ayah saya, biasanya hanya mengkonsumsi Pumanu bakar tanpa campuran lain dan tanpa garam.

Buah belimbing wuluh yang telah dicuci, diiris tipis-tipis di dalam wadah berisi Pumanu tadi. Jangan terlalu banyak, biar rasanya tak terlalu asam. Bawang merah pun dikupas dan diiris tipis-tipis, di dalam campuran tadi.

Semua bahan untuk lawar pumanu siap dikerjakan (dok pribadi)
Semua bahan untuk lawar pumanu siap dikerjakan (dok pribadi)

Cabai bisa diiris-iris, atau diulik lalu dicampurkan bersama dengan daun kemangi dan garam secukupnya. Semuah bahan yang ada di dalam wadah tadi, diaduk-aduk agar tercampur secara merata. Jadilah lawar kita.

Pumanu yang rasanya enak dan kenyal-kenyal, ditambah dengan rasa belimbing wuluh yang agak asam. Ada lagi sensasi pedes karena efek cabai, lalu aroma bawang mentah dan daun kemangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun