Semua dilakukan dengan sukarela. Para siswa yang masih dalam rentang usia 4-6 tahun ini dididik untuk menumbuhkan sikap peduli pada sesama lewat aksi nyata. Bantuan, meskipun sedikit akan sangat besar manfaatnya bagi orang yang membutuhkannya.
Seperti yang terjadi di akhir tahun 2022, hampir seluruh daerah di Kabupaten Kupang, NTT dilanda banjir. Pemukiman terendam akibat melubernya air sungai dan mampetnya saluran got.
Tak hanya pemukiman. Lahan pertanian penduduk juga rusak. Tanaman jagung dan padi terendam, bahkan ada yang terhanyut. Jalan dan jembatan terputus. Akibatnya, beberapa daerah sulit dijangkau karena terisolasi.
Beberapa daerah di Kabupaten Kupang yang sangat terdampak adalah Desa Nunkurus di Kecamatan Kupang Timur dan Desa Pariti di Kecamatan Sulamu. Juga Desa Naitae di Kecamatan Fatuleu Barat pun tak luput dari bencana banjir.
Jembatan di Desa Oelatimu Kecamatan Kupang Timur juga putus. Akibatnya, jalanan menjadi macet. Bahkan beberapa pasien yang dirujuk ke rumah sakit, terpaksa ditandu oleh masyarakat menyeberangi sungai yang ada, sementara yang lain menanti di ujung jembatan.
Kini bantuan lokal dari warga setempat terus mengalir. Ada yang menyediakan fasilitas menginap bagi pengungsi. Termasuk selimut, sembako dan alat-alat untuk mandi. Bantuan disalurkan secara langsung, juga melalui institusi Gereja dan pemerintah daerah setempat.
Semoga bencana ini cepat teratasi, dan para korban cepat pulih dan kembali berjuang untuk mengembalikan lahannya yang rusak, atau rumahnya yang terendam banjir di malam pergantian tahun, 2022 ke 2023 lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H