Pagi ini, ketika membuka akun kompasiana, pada bagian kanan nilai tertinggi, bercokol satu artikel  berjudul, " Ultah ke 58 Pernikahan Kami Mohon Doa Semua Sahabat di Kompasiana".
 Secara spontan, kuucapkan syukur pada Tuhan untuk capaian usia pernikahan yang luar biasa ini seraya memohon berkat untuk perjalanan hidup kedua pasangan ini di hari-hari mendatang. Kemudian aku masuk dan melanjutkan untuk membaca gerangan apakah yang ditulis Sang Maestro Kompasiana ini.
Tak banyak ulasannya, hanya 9 paragraf. Namun saya menemukan sesuatu yang luar biasa di sana. Ada kekuatan cinta dan spirit perjuangan hidup untuk menjadi lebih baik. Dan semua itu diletakkan pada landasan yang kuat, Doa.
Cerita perjalanan hidup bersama selama 58 tahun yang diramu dalam 9 paragraf ini, semuanya sama-sama kuat. Namun, karena setiap artikel harus berjudul, maka kupilih dan pertimbangkan dua judul yang menurutku sama-sama menarik untuk ditulis sebagai judul.
Pertama, Cinta itu memang menyenangkan tapi tidak mengenyangkan. Dan yang kedua, pada paragraf terakhir, "Isteri saya adalah cinta pertama dan terakhir". Namun saya kemudian memilih yang pertama. Nampaknya lebih seru saja.
Yang mengenyangkan kita adalah makanan. Dan makanan hanya dapat diperoleh dengan kerja dan kerja. Ah, kok sama persis dengan prinsip alm. ayahanda saya ya pak. Â Cinta yang menyenangkan itu, ternyata kemudian bisa mengenyangkan. Bahkan bisa berbagi pula untuk sesama. Kesetiaan yang luar biasa, dalam untung dan malang. "Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan laparnya".
Saya pribadi, belajar dari Pak Tjip dan Bu Roselina, meskipun belum pernah bertemu secara langsung. Namun tulisan-tulisan pendek terkait pengalaman hidup belau berdua, selalu saya baca.
Mereka berdua, turut memberi andil bagi saya. Memberi spirit agar tak mudah menyerah ketika  menghadapi persoalan. Entah di tempat kerja, di sekitar lingkungan maupun di dalam keluarga kecil. Hubungan suami-isteri, atau orang tua dengan anak-anak.
Kini di ulang tahun pernikahan yang ke-58, saya pun ikut berbahagia. Tak ada kado istimewa, selain doa. Mendoakan Kedua mempelai yang hari ini pasti berbunga-bunga mengenang kembali janji nikahnya pada 2 Januari 1965. Juga mendoakan keluarga besarnya: anak-mantu, cucu-cucu mantu dan cecenya.