Jangan lupa tambahkan potongan jahe dan sereh untuk menghilangkan bau amis plus menambah aroma masakan. Kami biasa menambahkan daun kemangi di dalamnya, biar aromanya semakin menggugah selera. Bisa juga ditambahkan sedikt sayuran seperti dun singkong. Hampir lupa, tentunya ditambahkan garam agar rasanya tidak menjadi hambar. Boleh juga menambahkan MSG.
Setelah semuanya selesai dicampur, maka tibalah saatnya membungkus daging plus bumbu-bumbu itu dengan daun mayana. Tanaman ini termasuk tanama bunga-bungaan, sering ditanam di dalam pot. Nama latinnya Colues blumei. Daun ini rasanya memang agak pahit.
Jika tak ada daun mayana, kami membungkusnya dengan daun pepaya. Bahkan langsung disi di dalam bambu yang telah disiapkan, lalu disumbat dengan daun pisang.
Memasak dan Menyajikan Pa'piong
Setelah semua bambu terisi, maka saatnya kita meletakkannya di dalam perapian. Tinggal diatur agar apinya merata dan dapat membuat masakan kita menjadi matang. Sekira 60 menit, masakan kita sudah matang. Tinggal didinginkan.
Untuk mengambil isi masakan di dalam bambu, kita boleh membelah bambunya atau membuka penyumbat bambu lalu mengeluarkan isi masakan melalui mulut bambu, ditata di wadah yang sesuai.
Pa'piong dapat dimakan saat panas, atau sewaktu dingin. Tergantung selera kita. Tetapi kalau dinikmati secara bersama-sama, maka apapun kondisinya selalu nikmat. Apalagi dinikmati di tempat terbuka di malam hari, sambil menunggu malam pergantian tahun.
Barbeque, tak selamanya harus yang ala western. Semua bisa kita lakukan, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal di sekitar kita. Kuliner Nusantara kita terlalu beraneka ragam. Bangsa kita, adalah bangsa yang kaya akan aneka masakan, sejak dahulu kala.
Selamat menikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H