Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Old and New: Bersyukur untuk 2022 dan Berharap di Tahun 2023

31 Desember 2022   10:26 Diperbarui: 31 Desember 2022   10:37 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersyukur bersama anggota keluarga di malam pergantian tahun itu sangat berkesan (dok foto: shutterstock via orami.co.id)

Masih ada 365 hari untuk tahun 2023. Sementara tahun 2022 tinggal menghitung mundur. Dari jam ke menit, dan menit ke detik. Lalu, hitungan mundur pun bergema: 10, 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2, 1, Happy New Year.

Pagi tadi, membaca pesan singkat di grup WA keluarga besar. Adik lelaki bungsu mengabarkan, tak akan hadir dalam acara old and new keluarga kali ini. "Akhir tahun, sy tdk BS hadir" sambil mengirimkan foto meja kerja dan setumpuk kertas berserakan di sekitarnya.

Dengan santai saya pun menanggapinya, "Masih ada tahun 2023. Tetapi tahun 2022 hanya tinggal hitungan beberapa menit lagi. Mari kita tinggal semua urusan lain. Berkumpul bersama keluarga untuk bersyukur atas rahmat kesehatan selama 2022, seraya memohon berkat untuk perjalanan hidup kita sepanjang tahun 2023".

Hari ini, 31 Desember 2022 merupakan hari terakhir atau ke-365. Seperti biasa, setiap tanggal 31 Desember perasaan hatiku  selalu tak menentu. Macam ke nano-nano. Ada rasa sedih, haru dan gembira.

Hanya bisa komunikasi dengan keluarga besar di akhir tahun 2022 (dok pribadi)
Hanya bisa komunikasi dengan keluarga besar di akhir tahun 2022 (dok pribadi)

Kebiasaan Old and New di Masa Kecil

Di dalam keluarga besar kami, malam penutupan tahun lama sekaligus penyambutan tahun baru biasa dilakukan dengan berkumpul. Saat masih kecil, kami selalu bersukacita ketika tanggal 31 Desember tiba. Sebab, makanannya pasti beda.

Menu makanan sangat lengkap. Ada B2 panggang, iga bakar. Juga beberapa jenis kue dan minuman yang tak pernah kami jumpai di hari-hari biasa. Tak ketinggalan, aneka kue dan roti buatan mama, selalu dihidangkan di meja makan, lengkap dengan beberapa minuman.

Senangnya, kami boleh menikmati semua makanan yang terhidang di situ. Tetapi tunggu dulu, jangan pernah menyentuh hidangan-hidangan itu sebelum ada aktifitas rutin dilakukan.

Yang paling utama, harus mengikuti ibadah penutupan tahun di Gereja. Kedua, setelah pulang Gereja tidak boleh ngelayap kemana-mana. Tunggu di rumah. Saat semua sudah lengkap, barulah kami duduk melingkar di bawah tikar.

Mulailah kami dipandu bapak untuk sharing apa yang telah kami lakukan sepanjang tahun tersebut. Termasuk kritik untuk bapak, mama dan saudara yang pernah menyakiti kita. Dan setelah semuanya selesai, akan diakhir dengan doa singkat lalu saling berangkulan dan meminta maaf. Biasanya bapak dan mama duduk di tempat, lalu anak-anak menghampiri satu persatu dan saling berangkulan antara saudara.

Setelah itu, dilanjutkan dengan makan bersama. Selesai makan, anak-anak yang sudah besar boleh pergi ke rumah teman, untuk bermain meriam bambu atau kongkow bareng ala anak muda jaman itu. Namun kudu merapat lagi ke rumah menjelang tahun baru. Pukul 23.30 Wita, kamu diwajibkan berkumpul sebab ketika pukul 23.55 Wita kami harus berdoa hingga memasuki tahun baru. Bersyukur untuk tahun lama dan berharap untuk kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.

Si kecil merekam pesta kembang api di rujab Gubernur tahun lalu (dok pribadi)
Si kecil merekam pesta kembang api di rujab Gubernur tahun lalu (dok pribadi)

Bersyukur untuk tahun lama dan berharap di Tahun Baru

Kebiasaan di masa kecil, ternyata menjadi inspirasi di saat anak-anak sudah berkeluarga. Kenangan masa kecil, selalu muncul di saat Natal, pun di malam akhir tahun. Seperti diputar ulang. Dan sering kali, tanpa disadari, mata berkaca-kaca mengingat semua kenangan mas kecil yang tak mungkin terulang lagi.

Kini tahun 2022 akan berlalu. Begitu banyak kejadian yang kita alami. Sedih dan gembira. Sehat dan sakit. Ada keluarga, sahabat dan kenalan yang dipanggil pulang menghadap Sang Khalik.

Di malam penutupan tahun 2022 ini, kami akan melakukan hal yang sama. Pergi mengikuti misa di Gereja pukul 18.00 Wita hingga selesai. Lalu pulang ke rumah dan menunggu berakhirnya tahun 2022. Ya, berdoa bersama di malam pergantian tahun dan tentunya, bermain kembang api bersama anak-anak dan menonton pesta kembang api dari kejauhan. Biasanya, pesta kembang api di rumah jabatan gubernur akan terlihat jelas dari rumah kami. Dan sesekali, anak-anak meniup terompet tahun baru. 

Ya, kami tak kemana-mana, sebab di luar cuaca masih kurang bersahabat. Kadang turun hujan, lalu dihalau oleh angin. Lagi pula, ada himbauan dari Kapolda NTT atau lebih tepatnya larangan bagi warga NTT untuk pawai di malam akhir tahun dan penyambutan tahun baru.

Selamat jalan tahun 2022. Syukur pada Tuhan atas rahmat yang berlimpah kepada kami sekeluarga. Juga kepada seluruh keluarga besar, sahabat dan kenalan. Dan teristime bagi sahabat yang menyempatkan diri untuk membaca artikel sederhana ini: God Bless You.

Selamat datang tahun 2023 yang masih penuh misteri. Entah apa yang akan terjadi sepanjang tahun 2023, kami menaruh hidup kami di dalam tangan Tuhan, Sang Penguasa Jagat Semesta. Seraya memohon berkat, kita semua diberikan kesehatan, dijauhkan dari berbagai penyakit  dan rejeki sepanjang tahun ini.

Pesta kembang api biasanya menyertai malam pergantian tahun (dok foto: katadata.co.id)
Pesta kembang api biasanya menyertai malam pergantian tahun (dok foto: katadata.co.id)
Selamat jalan Tahun 2022 dan Selamat datang tahun 2023. Teriring doa untukmu semua, para sahabatku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun